NEGARA – Sejumlah orang yang masuk dalam kontak dekat pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah menjalani pengambilan swab.
Di antaranya kakek nenek dari balita 3 tahun yang terkonfirmasi positif. Karena dari hasil swab pertama hasilnya sudah negatif, sehingga perlu dilakukan swab ulang untuk memastikan lagi.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha, swab ulang terhadap kontak dekat pasien positif untuk memastikan penularan virus tidak terjadi pada orang paling dekat dengan pasien.
Seperti kakek nenek dari balita, hasil swab negatif Covid-19. “Rencana hari ini swab yang kedua,” ujarnya.
Pelacakan kontak dari sejumlah pasien positif Covid-19 dari klaster kelurahan Baler Bale Agung sudah selesai dan juga sudah dilakukan swab. Dari hasil pelacakan kontak dan hasil swab sebagian besar hasilnya negatif Covid-19.
Hanya saja, hingga kemarin tim surveilans masih menunggu satu orang kontak dekat dari pasien positif Covid-19 asal Desa Berangbang.
Pria yang sampai kemarin belum diswab meski masuk dalam kontak dekat tersebut berprofesi sebagai sopir angkutan Jawa – Bali, hingga kemarin belum datang untuk swab. “Suami ibu yang positif itu belum datang,” terangnya.
Arisantha menambahkan, hasil swab terhadap suami dan ayah dari dua pasien positif yang saat ini menjalani isolasi di RSU Negara, sebagai salah satu bahan kajian untuk menelusuri awal penularan virus.
Pasalnya, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti pembawa virus pertama. “Kami masih belum mengetahui darimana virus berasal. Perlu dikaji secara mendalam siapa awal yang membawa virusnya,” tegasnya.
Seperti diketahui, dari seorang ibu yang berprofesi sebagai penjahit dari Kelurahan Baler Bale Agung yang positif Covid-19 ke-60 di Jembrana.
Hasil pelacakan kontak terdapat enam orang yang positif Covid-19. Hasil pelacakan salah satu dari enam positif Covid-19 tersebut, virus menular pada anaknya yang masih balita.
Pasien ke-60 tersebut meninggal, Minggu (9/8) lalu. Pasien yang dirawat di RSUP Sanglah tersebut merupakan kasus pertama di Jembrana
yang pertama meninggal karena Covid-19, meninggal selain karena Covid-19 disertai kencing manis sebagai penyakit penyerta.
Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang ke-60 tersebut, sempat menjalani perawatan di RSU Negara dengan gejala sesak nafas.
Selama tiga hari menjalani perawatan di ruang VIP RSU Negara, kondisinya memburuk. Sesak nafas berat semakin parah sehingga harus dibantu dengan ventilator untuk membantu pernafasan.
Dari hasil rontgen pada paru juga mengalami pnemonia. Hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Karena kondisinya memburuk dirujuk ke RSUP Sanglah awal bulan Agustus lalu.