RadarBali.com – Satu persatu bangunan di sisi selatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng mulai diratakan.
Setelah meratakan dua gedung yang ditempati yayasan, kini satu gedung lainnya kembali diratakan. Selama ini gedung itu digunakan sebagai asrama dokter muda alias koas yang bertugas di RSUD Buleleng.
Gedung-gedung itu sengaja diratakan, karena lahan tersebut akan digunakan menjadi kantong parkir pengunjung RSUD Buleleng.
Maklum saja, selama ini RSUD Buleleng tidak memiliki areal parkir yang memadai untuk pengunjung, terutama yang mengendarai mobil.
Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengakui bahwa lahan di Jalan Yudistira itu nantinya akan digunakan sebagai areal parkir.
“Sengaja diratakan karena rencananya itu digunakan untuk parkir. Sementara akan diratakan kemudian dipadatkan. Jadi bisa nampung parkir mobil yang ada di jalan,” kata Wiartana.
Nantinya ada dua bangunan lagi yang akan dibongkar. Yakni Markas PMI Cabang Buleleng serta Kantor Lurah Kendran.
Hanya saja pembongkaran belum dilaksanakan dalam waktu dekat ini, karena masih menunggu pembangunan gedung kantor baru di Jalan Yudistira.
Rencananya gedung itu akan digunakan sebagai Markas PMI dan Kantor Lurah. “Mudah-mudahan akhir tahun ini bangunan itu selesai. Setelah kantor lurah dan PMI boyongan, langsung kami ratakan.
Itu akan jadi satu blok, mulai dari kantor lurah sampai PMI. Nanti kami yang akan meratakan, dan biayanya juga tidak besar karena hanya memadatkan saja,” imbuh Wiartana.
Untuk jangka panjang, kata Wiartana, direksi RSUD memang akan terus menambah kantong-kantong parkir kendaraan.
Sehingga kendaraan tidak menumpuk di sekitar RSUD. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada pelayanan gawat darurat, terutama akses ambulans.
Bahkan, bangunan VIP Mahottama juga akan dibongkar. “Rencananya akan dibangun parkir bertingkat di sana. VIP nanti akan digeser.
Tapi, itu rencana jangka panjang. Sekarang yang paling dekat, melakukan pemadatan di lahan sebelah selatan IGD itu dulu,” tandasnya.