28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:17 AM WIB

Disdikpora Buleleng Wacanakan Program Wajib PAUD

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tengah mewacanakan program wajib menempuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Wacana ini direncanakan dapat terealisasi usai masa pandemi covid-19. Saat ini Disdikpora Buleleng masih merumuskan wacana tersebut, sebelum diusulkan sebagai kebijakan pemerintah daerah.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, saat ini ketersediaan fasilitas pendidikan PAUD di Buleleng sudah cukup memadai.

Seluruh desa/kelurahan, setidaknya telah memiliki satu lembaga PAUD. Hanya saja, jumlah lembaga PAUD itu lebih banyak didominasi lembaga pendidikan swasta.

Merujuk data Disdikpora Buleleng saat ini ada 190 lembaga TK swasta, 37 lembaga kelompok bermain, 30 lembaga TK negeri, dan 10 lembaga Tempat Penitipan Anak.

“Mempertimbangkan kondisi tersebut, sebenarnya akses pendidikan secara kelembagaan sudah merata. Hanya perlu ada optimalisasi sehingga masyarakat mau menyekolahkan anaknya di lembaga PAUD,” kata Astika.

Salah satu wacana yang muncul, ialah mendorong orang tua menyekolahkan anak mereka di lembaga PAUD setidaknya selama setahun.

Hal itu juga sudah sesuai dengan arahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikmas) Kemendikbud.

“Karena di lembaga PAUD itu mereka diberi rangsangan awal. Bagaimana bersosialisasi, bagaimana mengikuti proses pembelajaran. Sehingga saat di SD nanti, tidak begitu kaget,” imbuhnya.

Apabila orang tua bersedia menyekolahkan anak mereka sejak PAUD, Astika optimistis target generasi emas pada tahun 2045 dapat terlaksana.

“Tapi yang paling urgent dilakukan saat ini ialah memastikan kualitas PAUD kita layak dan merata. Baik dari segi sarana dan prasarana maupun kualitas SDM,” tandas Astika. 

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tengah mewacanakan program wajib menempuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Wacana ini direncanakan dapat terealisasi usai masa pandemi covid-19. Saat ini Disdikpora Buleleng masih merumuskan wacana tersebut, sebelum diusulkan sebagai kebijakan pemerintah daerah.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, saat ini ketersediaan fasilitas pendidikan PAUD di Buleleng sudah cukup memadai.

Seluruh desa/kelurahan, setidaknya telah memiliki satu lembaga PAUD. Hanya saja, jumlah lembaga PAUD itu lebih banyak didominasi lembaga pendidikan swasta.

Merujuk data Disdikpora Buleleng saat ini ada 190 lembaga TK swasta, 37 lembaga kelompok bermain, 30 lembaga TK negeri, dan 10 lembaga Tempat Penitipan Anak.

“Mempertimbangkan kondisi tersebut, sebenarnya akses pendidikan secara kelembagaan sudah merata. Hanya perlu ada optimalisasi sehingga masyarakat mau menyekolahkan anaknya di lembaga PAUD,” kata Astika.

Salah satu wacana yang muncul, ialah mendorong orang tua menyekolahkan anak mereka di lembaga PAUD setidaknya selama setahun.

Hal itu juga sudah sesuai dengan arahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikmas) Kemendikbud.

“Karena di lembaga PAUD itu mereka diberi rangsangan awal. Bagaimana bersosialisasi, bagaimana mengikuti proses pembelajaran. Sehingga saat di SD nanti, tidak begitu kaget,” imbuhnya.

Apabila orang tua bersedia menyekolahkan anak mereka sejak PAUD, Astika optimistis target generasi emas pada tahun 2045 dapat terlaksana.

“Tapi yang paling urgent dilakukan saat ini ialah memastikan kualitas PAUD kita layak dan merata. Baik dari segi sarana dan prasarana maupun kualitas SDM,” tandas Astika. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/