27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:39 AM WIB

Ajak Bule Naik Gunung Agung, Guide Lokal Bikin Pengakuan Mengejutkan

AMLAPURA —BPBD Karangasem menyayangkan ulah guide lokal Karangasem yang mendaki Gunung Agung dengan mengajak wisatawan.

Padahal, jelas ada larangan tidak boleh mendaki Gunung Agung karena masih level III. Di mana aktivitas dalam radius 4 km dilarang oleh PVMBG.

Namun sebagian guide lokal ternyata membandel juga. Mereka nekad mengajak wisatawan mendaki ke puncak Gunung Agung.

Bahkan,  foto-foto aktifitas pendakian tersebut dishare di akun facebook Wayan Widi Yasa dan viral belakangan ini.

Dalam foto tersebut terlihat ada enam pendaki. Dua orang di antaranya adalah perempuan. Mereka ini adalah para bule, hanya satu saja orang lokal yakni sang guide yang mengantar wisatawan.

Mereka nampak enjoy menikmati kepulan asap dari kawah Gunung Agung yang masih aktif. Apa yang dilakukan para pandaki ini sangat berbahaya.

Karena dalam kondisi seperti ini Gunung Agung bisa terjadi erupsi kapan saja. “Yang kami sayangkan mereka pemandu lokal yang mestinya ikut memberikan edukasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa.

Arimbawa sendiri tahu ada pendaki yang naik dari foto fofo yang diunggah pendaki tersebut. Sejauh ini para guide lokal dari Besakih, Jungutan, Pucang, Kubu sangat taat.

Mereka ini menahan diri dengan tidak mendaki. Karena kondisinya masih berbahaya. Sekalipun memang ahli dalam mendaki Gunung, namun dalam kondisi seperti ini tetap sangat berbahaya.

Yang lebih disayangkan lagi foto-foto mereka sengaja di unggah di media sosial. Ini tentunya akan mengundang pendaki lainya untuk naik.

“Kalau terjadi apa apa nanti kami petugas yang disalahkan,” ujarnya. Karena kalau sampai tiba tiba terjadi erupsi dan ada korban tentunya Pemkab Karangasem akan direpotkan.

Selaian itu citra pariwisata Karangasem juga akan hancur. Mestinya bisa belajar dari kejadian di Irlandia. Di mana gunung tersebut tiba tiba erupsi sehingga menalan korban jiwa.

Selain itu kawasan Gunung Agung sangat disucikan dan akan sangat berbahaya jika sampai ada yang meninggal. Karena harus menggelar upacara dengan biaya yang tidak murah.

Pendaki lokal Wayan Wii Yasa mengakui kalau dirinya yang mendaki. Foto-foto tersebut adalah foto pendakian bulan lalu.

Dia mengau terpaksa mendaki untuk mengantar wisatawan untuk mendapakan penghasilan. Karena kalau lama tidak mendaki alias menganggur sudah tidak punya modal lagi untuk makan.

“Ya, untuk mencari pengasilan, karena saya guide lokal penghasilan saya dari mendaki,” ujarnya. 

AMLAPURA —BPBD Karangasem menyayangkan ulah guide lokal Karangasem yang mendaki Gunung Agung dengan mengajak wisatawan.

Padahal, jelas ada larangan tidak boleh mendaki Gunung Agung karena masih level III. Di mana aktivitas dalam radius 4 km dilarang oleh PVMBG.

Namun sebagian guide lokal ternyata membandel juga. Mereka nekad mengajak wisatawan mendaki ke puncak Gunung Agung.

Bahkan,  foto-foto aktifitas pendakian tersebut dishare di akun facebook Wayan Widi Yasa dan viral belakangan ini.

Dalam foto tersebut terlihat ada enam pendaki. Dua orang di antaranya adalah perempuan. Mereka ini adalah para bule, hanya satu saja orang lokal yakni sang guide yang mengantar wisatawan.

Mereka nampak enjoy menikmati kepulan asap dari kawah Gunung Agung yang masih aktif. Apa yang dilakukan para pandaki ini sangat berbahaya.

Karena dalam kondisi seperti ini Gunung Agung bisa terjadi erupsi kapan saja. “Yang kami sayangkan mereka pemandu lokal yang mestinya ikut memberikan edukasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa.

Arimbawa sendiri tahu ada pendaki yang naik dari foto fofo yang diunggah pendaki tersebut. Sejauh ini para guide lokal dari Besakih, Jungutan, Pucang, Kubu sangat taat.

Mereka ini menahan diri dengan tidak mendaki. Karena kondisinya masih berbahaya. Sekalipun memang ahli dalam mendaki Gunung, namun dalam kondisi seperti ini tetap sangat berbahaya.

Yang lebih disayangkan lagi foto-foto mereka sengaja di unggah di media sosial. Ini tentunya akan mengundang pendaki lainya untuk naik.

“Kalau terjadi apa apa nanti kami petugas yang disalahkan,” ujarnya. Karena kalau sampai tiba tiba terjadi erupsi dan ada korban tentunya Pemkab Karangasem akan direpotkan.

Selaian itu citra pariwisata Karangasem juga akan hancur. Mestinya bisa belajar dari kejadian di Irlandia. Di mana gunung tersebut tiba tiba erupsi sehingga menalan korban jiwa.

Selain itu kawasan Gunung Agung sangat disucikan dan akan sangat berbahaya jika sampai ada yang meninggal. Karena harus menggelar upacara dengan biaya yang tidak murah.

Pendaki lokal Wayan Wii Yasa mengakui kalau dirinya yang mendaki. Foto-foto tersebut adalah foto pendakian bulan lalu.

Dia mengau terpaksa mendaki untuk mengantar wisatawan untuk mendapakan penghasilan. Karena kalau lama tidak mendaki alias menganggur sudah tidak punya modal lagi untuk makan.

“Ya, untuk mencari pengasilan, karena saya guide lokal penghasilan saya dari mendaki,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/