28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:13 AM WIB

NU dan Muhamadiyah Kompak Minta Umat Muslim Tak Mudik Lebaran

SINGARAJA – Mudik atau pulang kekampung halaman menjelang hari Raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi umat Muslim Indonesia.

Namun, tahun ini agak sedikit berbeda. Ditengah pandemi virus corona yang telah terjadi di Indonesia, pemerintah pusat telah mengeluarkan imbauan agar umat Muslim tidak pulang kampung.

Hal itu juga dikuti dengan larangan mudik yang dikeluarkan oleh MUI Pusat yang melarang warga muslim pulang kampung saat menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Seruan untuk menunda mudik juga disuarakan oleh dua pimpinan ormas terbesar di Buleleng. Yakni Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Buleleng dan Pimpinan Muhammadiyah Buleleng.

Masyarakat Buleleng khususnya warga muslim diimbau tidak memaksakan diri untuk perjalanan pulang kampung halaman mereka.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Buleleng Ali Susanto mengatakan, pihaknya sudah sejak awal menghimbau anggota dan warga muslim Buleleng

untuk tidak merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Ini demi kemaslahatan umat dan kepentingan bangsa ditengah mewabahnya virus corona.

“Virus ini tidak terdeteksi dengan kasat mata apalagi cara penyebarannya begitu massif. Sehingga kami imbau warga muslim Buleleng untuk menunda mudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Ali Susanto.

Lanjutnya, kendati tidak dapat bertemu dengan sanak keluarga di rumah, bersilatuhrahmi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi via telekomunikasi.

Bersikap untuk menunda mudik seperti sekarang ini sangat membantu pemerintah dalam dalam upaya pencegahan virus corona.

“Mudah-mudahan imbaun tidak mudik bisa dilaksanakan oleh warga muslim Buleleng,” harapnya.

Pimpinan daerah Muhammadiyah Buleleng juga telah memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara penanganan Covid-19 dapat dilakukan secara mandiri di rumah-rumah.

Bahkan, pihaknya juga telah membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MC3) di Buleleng yang fungsi untuk penanggulangan Covid-19.

“Dalam MC3 ini telah melakukan penyemprotan cairan disinfetan dimasing-masing tembapat ibadah masjid dan musholla,

pembagian masker dan sanitizer. Dan (besok, red) kami akan melaksanakan pembagian sembako,” ungkap Ali Susanto.

Hal yang sama juga senada juga ditekankan oleh Ketua PCNU Buleleng H. Rahmat Al Baehaqi. Wabah corona saat ini ia berharap agar umat muslim Buleleng untuk menahan diri sementara agar tidak mudik.

Dia mengimbau warga muslim untuk tidak pulang ke kampung halaman. Bersabar dalam mununda mudik demi kebaikan keluarga dan diri kita.

“Mari kita membatasi diri untuk keluar rumah dan mengikuti anjuran dari pemerintah bagaimana penanganan covid-19,” pungkasnya.

SINGARAJA – Mudik atau pulang kekampung halaman menjelang hari Raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi umat Muslim Indonesia.

Namun, tahun ini agak sedikit berbeda. Ditengah pandemi virus corona yang telah terjadi di Indonesia, pemerintah pusat telah mengeluarkan imbauan agar umat Muslim tidak pulang kampung.

Hal itu juga dikuti dengan larangan mudik yang dikeluarkan oleh MUI Pusat yang melarang warga muslim pulang kampung saat menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Seruan untuk menunda mudik juga disuarakan oleh dua pimpinan ormas terbesar di Buleleng. Yakni Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Buleleng dan Pimpinan Muhammadiyah Buleleng.

Masyarakat Buleleng khususnya warga muslim diimbau tidak memaksakan diri untuk perjalanan pulang kampung halaman mereka.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Buleleng Ali Susanto mengatakan, pihaknya sudah sejak awal menghimbau anggota dan warga muslim Buleleng

untuk tidak merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Ini demi kemaslahatan umat dan kepentingan bangsa ditengah mewabahnya virus corona.

“Virus ini tidak terdeteksi dengan kasat mata apalagi cara penyebarannya begitu massif. Sehingga kami imbau warga muslim Buleleng untuk menunda mudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Ali Susanto.

Lanjutnya, kendati tidak dapat bertemu dengan sanak keluarga di rumah, bersilatuhrahmi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi via telekomunikasi.

Bersikap untuk menunda mudik seperti sekarang ini sangat membantu pemerintah dalam dalam upaya pencegahan virus corona.

“Mudah-mudahan imbaun tidak mudik bisa dilaksanakan oleh warga muslim Buleleng,” harapnya.

Pimpinan daerah Muhammadiyah Buleleng juga telah memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara penanganan Covid-19 dapat dilakukan secara mandiri di rumah-rumah.

Bahkan, pihaknya juga telah membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MC3) di Buleleng yang fungsi untuk penanggulangan Covid-19.

“Dalam MC3 ini telah melakukan penyemprotan cairan disinfetan dimasing-masing tembapat ibadah masjid dan musholla,

pembagian masker dan sanitizer. Dan (besok, red) kami akan melaksanakan pembagian sembako,” ungkap Ali Susanto.

Hal yang sama juga senada juga ditekankan oleh Ketua PCNU Buleleng H. Rahmat Al Baehaqi. Wabah corona saat ini ia berharap agar umat muslim Buleleng untuk menahan diri sementara agar tidak mudik.

Dia mengimbau warga muslim untuk tidak pulang ke kampung halaman. Bersabar dalam mununda mudik demi kebaikan keluarga dan diri kita.

“Mari kita membatasi diri untuk keluar rumah dan mengikuti anjuran dari pemerintah bagaimana penanganan covid-19,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/