33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:21 PM WIB

PPI Sangsit Padat Pemudik, Lihat Penampakannya…

SANGSIT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit mulai ramai pemudik.

Pemudik berbondong-bondong datang, berharap dapat peluang menumpang kapal barang untuk pulang kampung ke Pulau Sapeken.

Sejak Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Buleleng membuka akses penyeberangan secara selektif beberapa waktu lalu, pemudik mulai berdatangan ke PPI Sangsit.

Selama ini memang tak banyak warga yang berani menyeberang ke Pulau Sapeken via PPI Sangsit. Sebab UPP Buleleng menerbitkan Maklumat Pelayaran yang isinya melarang penyeberangan orang dari PPI Sangsit.

Para pemudik pun diangkut secara bergelombang menggunakan kapal layar motor yang bersandar di PPI Sangsit.

Mereka memilih jalur penyeberangan Pelabuhan PPI Sangsit menuju Madura, karena waktu tempuh cukup singkat.

Selain itu para pemudik juga mengeluarkan biaya yang lebih murah. Hanya Rp 50 ribu per orang. Jika harus berangkat menggunakan kapal perintis dari Pelabuhan Tanjung Wangi, mereka harus merogoh biaya dua kali lipat.

Bahkan, waktu tempuhnya lebih jauh. Salah seorang penumpang, Hamimah, mengaku baru pertama kali menyeberang via PPI Sangsit.

Selama ini dirinya menyeberang via Banyuwangi. Ia sempat berusaha menyeberang melalui PPI, namun tak mendapat izin. Akhirnya dia berangkat melalui Banyuwangi.

“Baru pertama kali ini lewat sini, biasanya lewat Banyuwangi. Kalau lewat sini kan lebih cepat. Sekali naik kapal, sudah sampai pulau. Tapi kalau lewat Banyuwangi, harus dua kali naik kapal,” kata Halimah.

Tingginya jumlah pemudik, membuat aparat kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Polisi bersama syahbandar setempat melakukan pengecekan, sehingga kapal tak sampai kelebihan muatan. Lantaran sangat berbahaya bagi pelayaran.

“Kami cek berapa jumlah penumpang, kelaikan kapal dan koordinasi dengan syahbandar. Para nahkoda kapal juga kami ingatkan, kondisi mesin dan persediaan BBM,” jelas Kapolsek Sawan AKP I Ketut Wisnaya.

Pengawasan akan terus dilakukan hingga H+7 hari raya Idul Fitri. Polisi berjanji akan melakukan pengawasan lebih detail pada arus balik, sehingga tak ada barang-barang berbahaya yang masuk ke Bali via Sangsit. 

SANGSIT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit mulai ramai pemudik.

Pemudik berbondong-bondong datang, berharap dapat peluang menumpang kapal barang untuk pulang kampung ke Pulau Sapeken.

Sejak Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Buleleng membuka akses penyeberangan secara selektif beberapa waktu lalu, pemudik mulai berdatangan ke PPI Sangsit.

Selama ini memang tak banyak warga yang berani menyeberang ke Pulau Sapeken via PPI Sangsit. Sebab UPP Buleleng menerbitkan Maklumat Pelayaran yang isinya melarang penyeberangan orang dari PPI Sangsit.

Para pemudik pun diangkut secara bergelombang menggunakan kapal layar motor yang bersandar di PPI Sangsit.

Mereka memilih jalur penyeberangan Pelabuhan PPI Sangsit menuju Madura, karena waktu tempuh cukup singkat.

Selain itu para pemudik juga mengeluarkan biaya yang lebih murah. Hanya Rp 50 ribu per orang. Jika harus berangkat menggunakan kapal perintis dari Pelabuhan Tanjung Wangi, mereka harus merogoh biaya dua kali lipat.

Bahkan, waktu tempuhnya lebih jauh. Salah seorang penumpang, Hamimah, mengaku baru pertama kali menyeberang via PPI Sangsit.

Selama ini dirinya menyeberang via Banyuwangi. Ia sempat berusaha menyeberang melalui PPI, namun tak mendapat izin. Akhirnya dia berangkat melalui Banyuwangi.

“Baru pertama kali ini lewat sini, biasanya lewat Banyuwangi. Kalau lewat sini kan lebih cepat. Sekali naik kapal, sudah sampai pulau. Tapi kalau lewat Banyuwangi, harus dua kali naik kapal,” kata Halimah.

Tingginya jumlah pemudik, membuat aparat kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Polisi bersama syahbandar setempat melakukan pengecekan, sehingga kapal tak sampai kelebihan muatan. Lantaran sangat berbahaya bagi pelayaran.

“Kami cek berapa jumlah penumpang, kelaikan kapal dan koordinasi dengan syahbandar. Para nahkoda kapal juga kami ingatkan, kondisi mesin dan persediaan BBM,” jelas Kapolsek Sawan AKP I Ketut Wisnaya.

Pengawasan akan terus dilakukan hingga H+7 hari raya Idul Fitri. Polisi berjanji akan melakukan pengawasan lebih detail pada arus balik, sehingga tak ada barang-barang berbahaya yang masuk ke Bali via Sangsit. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/