NEGARA – Bantaran sungai ijogading rawan terjadi erosi yang bisa mengancam pemukiman warga. Bahkan, saat terjadi banjir bandang dua tahun lalu, luapan air sungai merendam rumah warga menghanyutkan barang berharga.
Salah satu yang terkena dampak Ambengan Ijogading yang berada di sisi timur sungai. Kepala Lingkungan Loloan Timur Mustahidin mengatakan,
akibat banjir yang terjadi dua tahun lalu, Ambengan Ijogading yang menjadi tempat rekreasi warga sekitar dan tempat diskusi, juga terkena dampak.
Senderan lama hilang sehingga luapan sungai yang meluap hingga ke ambrengan, seperti yang terjadi dua tahun lalu. “Semua fasilitas tersapu banjir, termasuk taman-taman yang kita tata dan pohon,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan adanya perbaikan atau pembangunan senderan sehingga tidak semakin menggerus lahan wisata dan aman bagi pengunjung.
Karena jika sudah ada senderan, ambrengan ijogading yang dibuat warga secara swadaya bisa lebih aman dari banjir. Disamping itu, sudah merancang dermaga kecil dan warung apung di sungai.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali Diah Werdhi Srikandi yang datang untuk melihat lokasi ambrengan tersebut menyampaikan, bahwa memang kondisi bantaran sungai perlu ditata.
Selain untuk menyelamatkan pemukiman warga, Ambengan Ijogading yang menjadi pusat aktivitas dan kreativitas para pemuda bisa bertahan.
”Agar tetap terjaga tidak tergerus erosi di bantaran sungai. Usulan sudah masuk ke Balai untuk senderan,”ujarnya.