28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:25 AM WIB

Mimih Dewa Ratu…Ditinggal Istri, Parwata Nekat Gantung Diri

RadarBali.com – Diduga karena depresi akibat sakit menahun yang diderita plus ditinggal kabur istrinya, Gusti Kade Parwata, 40, nekat melakukan aksi ulah pati.

Warga Banjar Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Negara, itu Kamis (12/10) siang nekat menghabisi nyawanya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati yang dilakukan Parwata itu diketahui pertama kali oleh ayah kandungnya Gusti Komang Wisana, 60, sekitar pukul 12.00.

Wisana yang sedang berada di kebun kaget melihat anaknya tergantung di kayu kerangka pengak (rumah kecil) dengan leher terjerat tali dengan jarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Saat diperiksa anaknya sudah menjadi mayat. Lalu Wisana memberitahu keluarganya. Kemudian mereka menurunkan jenasah Parwata dan dibawa pulang ke rumah duka.

“Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan lain selain tanda-tanda gantung diri,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.

Menuru AKP Yusak, dari keterangan keluarga Parwata pernah dua kali menikah. Pertama menikah dengan wanita di Bongan, Badung. Kemudian Parwata menikah lagi wanita asal Baturiti Tabanan.

“Saat korban sakit stroke ditinggalkan oleh istri keduanya. Pihak keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban,” pungkasnya.

RadarBali.com – Diduga karena depresi akibat sakit menahun yang diderita plus ditinggal kabur istrinya, Gusti Kade Parwata, 40, nekat melakukan aksi ulah pati.

Warga Banjar Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Negara, itu Kamis (12/10) siang nekat menghabisi nyawanya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati yang dilakukan Parwata itu diketahui pertama kali oleh ayah kandungnya Gusti Komang Wisana, 60, sekitar pukul 12.00.

Wisana yang sedang berada di kebun kaget melihat anaknya tergantung di kayu kerangka pengak (rumah kecil) dengan leher terjerat tali dengan jarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Saat diperiksa anaknya sudah menjadi mayat. Lalu Wisana memberitahu keluarganya. Kemudian mereka menurunkan jenasah Parwata dan dibawa pulang ke rumah duka.

“Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan lain selain tanda-tanda gantung diri,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.

Menuru AKP Yusak, dari keterangan keluarga Parwata pernah dua kali menikah. Pertama menikah dengan wanita di Bongan, Badung. Kemudian Parwata menikah lagi wanita asal Baturiti Tabanan.

“Saat korban sakit stroke ditinggalkan oleh istri keduanya. Pihak keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/