NEGARA – Kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir menyebabkan Bendungan Benel, yang berada di Desa Manistutu, volume air bendungan mengalami penurunan drastis.
Akibat berkurangnya air bendungan ini, masyarakat kekurangan air baik untuk irigasi dan air bersih.
Kondisi berkurangnya volume air bendungan tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman Jembrana I Wayan Darwin.
Menurut Darwin, akibat kondisi saat ini, volume air bendungan mengalami penurunan. “Bisa dilihat sedimentasinya, sekarang sudah kelihatan,” ujar Darwin.
Darwin menjelaskan, total kapasitas Bendungan Benel sebanyak 2.500.000 kubik. Selain untuk irigasi, pada saat air berlebihan air baku bendungan untuk air baku sebanyak 64 liter per-detik.
Namun, saat ini volume air bendungan tersisa 2200 kubik. Turun dari level kapasitas semestinya. Batas air minimal volume air 1.500 kubik, sehingga tidak bisa dipakai lagi.
Batas minimal tersebut tidak boleh berkurang lagi dari bendungan. “Harus tetap segitu. Tidak boleh berkurang, kelebihan itu baru dipakai,” tegasnya.
Bendungan Benel menjadi bendungan tadah hujan karena sebagian besar debit sumber mata air mengalami penurunan.
Ketika hujan mulai datang lagi, air bendungan dipastikan akan melimpah lagi.