29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:29 AM WIB

Tes Swab di Banjar Tebongkang akan Diperluas Hingga 430 Orang

GIANYAR – Klaster penularan di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, menjadi perhatian serius Pemkab Gianyar. Rencananya, Dinas Kesehatan Gianyar akan memperluas uji swab.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr Ida Ayu Cahyani mengatakan, pihaknya melakukan target 1 terkonfirmasi positif maka akan dites swab sebanyak 20 orang yang kontak erat. 

“Sehingga jumlah yang harus diswab sekitar 430-an, termasuk tamu yang hadir saat acara (pernikahan dan penguburan, red),” ujarnya. 

Sebagai upaya memperkecil sebaran virus, pihaknya meminta Satgas Covid Desa Singakerta bersama Satgas Gotong Royong Desa Adat Tebongkang membatasi mobilitas wilayah. 

“Karena ini dalam satu wilayah, guna memperkecil kemungkinan penularan harus dilakukan pembatasan mobilisasi masuk maupun keluar,” pintanya. 

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa saat ini tim surveilance sedang melakukan investigasi kasus ini. “Kami harapkan seminggu dua minggu ke depan tidak ada penularan tambahan. Terutama tidak sampai ada kematian,” ujarnya. 

Pihaknya mengimbau, masyarakat agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

“Kami imbau masyarakat agar upayakan 3M. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hindari kerumunan,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan warga Banjar Tebongkang dinyatakan positif Covid-19. Mereka terpapar diduga usai mengikuti upacara keagamaan. Di banjar itu, sempat berlangsung acara pernikahan dan acara penguburan. Usai acara tersebut, mereka mengeluhkan sakit.

GIANYAR – Klaster penularan di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, menjadi perhatian serius Pemkab Gianyar. Rencananya, Dinas Kesehatan Gianyar akan memperluas uji swab.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr Ida Ayu Cahyani mengatakan, pihaknya melakukan target 1 terkonfirmasi positif maka akan dites swab sebanyak 20 orang yang kontak erat. 

“Sehingga jumlah yang harus diswab sekitar 430-an, termasuk tamu yang hadir saat acara (pernikahan dan penguburan, red),” ujarnya. 

Sebagai upaya memperkecil sebaran virus, pihaknya meminta Satgas Covid Desa Singakerta bersama Satgas Gotong Royong Desa Adat Tebongkang membatasi mobilitas wilayah. 

“Karena ini dalam satu wilayah, guna memperkecil kemungkinan penularan harus dilakukan pembatasan mobilisasi masuk maupun keluar,” pintanya. 

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa saat ini tim surveilance sedang melakukan investigasi kasus ini. “Kami harapkan seminggu dua minggu ke depan tidak ada penularan tambahan. Terutama tidak sampai ada kematian,” ujarnya. 

Pihaknya mengimbau, masyarakat agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

“Kami imbau masyarakat agar upayakan 3M. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hindari kerumunan,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan warga Banjar Tebongkang dinyatakan positif Covid-19. Mereka terpapar diduga usai mengikuti upacara keagamaan. Di banjar itu, sempat berlangsung acara pernikahan dan acara penguburan. Usai acara tersebut, mereka mengeluhkan sakit.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/