31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:09 AM WIB

Absen Saat Unas, Satu Pelajar Buleleng Tidak Lulus Ujian

SINGARAJA – Seorang siswa SMK di Kabupaten Buleleng terpaksa tidak lulus sekolah tahun ini. Siswa tersebut gagal lulus, karena tidak hadir saat ujian nasional maupun ujian susulan.

Penyebabnya siswa tersebut mengalami kecelakaan beberapa hari jelang ujian nasional. Siswa itu diketahui bernama Satya Wiguna, yang bersekolah di SMKN 3 Singaraja.

Ia tak bisa mengikuti ujian nasional, karena menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga kini siswa bersangkutan juga belum bisa ke sekolah, karena harus menjalani perawatan lanjutan.

Kepala SMKN 3 Singaraja I Nyoman Suastika mengatakan, siswanya memang tidak bisa ikut Unas karena sakit.

“Beberapa hari sebelum ujian itu siswa kami ini kecelakaan, dan mengalami cedera kepala. Jadi dia tidak bisa ikut ujian praktik, ujian nasional,

maupun ujian susulan. Sampai hari ini pun siswa kami itu belum bisa ke sekolah, masih ada perawatan,” kata Suastika.

Karena nilai ujiannya kosong, terpaksa pihak sekolah tidak meluluskan siswa tersebut tahun ini. Suastika menyatakan maklum dengan kondisi itu.

Mengingat kegagalan siswa itu dipicu faktor yang tak bisa diprediksi. Dari sisi nilai akademis, Suastika menyebut siswanya itu justru memiliki nilai yang baik.

“Kami sudah undang orang tuanya ke sekolah. Kami tawarkan setelah nanti sembuh, agar pendidikannya dilanjutkan.

Kami siap menerima kembali siswa itu tahun ajaran berikutnya. Ini bukan faktor siswa kami tidak disiplin, tapi siswa kami ini mengalami musibah di jalan,” imbuhnya.

Disisi lain siswa yang dinyatakan lulus, meluapkan eforia mereka dengan melakukan aksi corat-coret. Sejumlah siswa mengincar areal parkir mini market untuk melakukan aksi corat-coret.

Ada pula yang menyasar sejumlah lokasi wisata, seperti Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti, maupun areal wisata Danau Buyan.

Selain itu aksi corat-coret juga dilakukan para siswa di areal parkir GOR Bhuana Patra. Aksi tersebut pun dihalau aparat kepolisian.

Mereka diminta bubar dan tak berkumpul di parkiran GOR. Sebab aksi itu dikhawatirkan memicu aksi vandalisme terhadap fasilitas publik, bahkan berpotensi memicu keributan.

Kasatsabhara Polres Buleleng AKP Nengah Muliadi mengatakan, polisi terus melakukan pemantauan terhadap aksi konvoi maupun corat-coret siswa.

Polisi terus melakukan upaya preventif, agar tak memicu gangguan keamanan. 

SINGARAJA – Seorang siswa SMK di Kabupaten Buleleng terpaksa tidak lulus sekolah tahun ini. Siswa tersebut gagal lulus, karena tidak hadir saat ujian nasional maupun ujian susulan.

Penyebabnya siswa tersebut mengalami kecelakaan beberapa hari jelang ujian nasional. Siswa itu diketahui bernama Satya Wiguna, yang bersekolah di SMKN 3 Singaraja.

Ia tak bisa mengikuti ujian nasional, karena menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga kini siswa bersangkutan juga belum bisa ke sekolah, karena harus menjalani perawatan lanjutan.

Kepala SMKN 3 Singaraja I Nyoman Suastika mengatakan, siswanya memang tidak bisa ikut Unas karena sakit.

“Beberapa hari sebelum ujian itu siswa kami ini kecelakaan, dan mengalami cedera kepala. Jadi dia tidak bisa ikut ujian praktik, ujian nasional,

maupun ujian susulan. Sampai hari ini pun siswa kami itu belum bisa ke sekolah, masih ada perawatan,” kata Suastika.

Karena nilai ujiannya kosong, terpaksa pihak sekolah tidak meluluskan siswa tersebut tahun ini. Suastika menyatakan maklum dengan kondisi itu.

Mengingat kegagalan siswa itu dipicu faktor yang tak bisa diprediksi. Dari sisi nilai akademis, Suastika menyebut siswanya itu justru memiliki nilai yang baik.

“Kami sudah undang orang tuanya ke sekolah. Kami tawarkan setelah nanti sembuh, agar pendidikannya dilanjutkan.

Kami siap menerima kembali siswa itu tahun ajaran berikutnya. Ini bukan faktor siswa kami tidak disiplin, tapi siswa kami ini mengalami musibah di jalan,” imbuhnya.

Disisi lain siswa yang dinyatakan lulus, meluapkan eforia mereka dengan melakukan aksi corat-coret. Sejumlah siswa mengincar areal parkir mini market untuk melakukan aksi corat-coret.

Ada pula yang menyasar sejumlah lokasi wisata, seperti Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti, maupun areal wisata Danau Buyan.

Selain itu aksi corat-coret juga dilakukan para siswa di areal parkir GOR Bhuana Patra. Aksi tersebut pun dihalau aparat kepolisian.

Mereka diminta bubar dan tak berkumpul di parkiran GOR. Sebab aksi itu dikhawatirkan memicu aksi vandalisme terhadap fasilitas publik, bahkan berpotensi memicu keributan.

Kasatsabhara Polres Buleleng AKP Nengah Muliadi mengatakan, polisi terus melakukan pemantauan terhadap aksi konvoi maupun corat-coret siswa.

Polisi terus melakukan upaya preventif, agar tak memicu gangguan keamanan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/