27.4 C
Jakarta
6 September 2024, 1:29 AM WIB

Lagi Bajak Sawah, Petani Jembrana Temukan Besi Tua Diduga Mortir

NEGARA – Warga Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, dihebohkan dengan temuan besi tua yang diduga mortir, Sabtu (13/6) malam lalu.

Besi yang ditemukan di sawah tersebut selanjutnya diserahkan pada penjinak bom dari Batalyon C Pelopor Brimob Gilimanuk untuk diselidiki.

Menurut informasi yang dihimpun, besi tersebut ditemukan Marsudin, di sawah Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, sekitar pukul 17.00 wita.

Warga Desa Air Kuning tersebut sedang menggarap sawah dengan traktor. Tiba-tiba saat membajak sawah mesin traktor mengenai benda yang mengakibatkan gerigi mesin patah.

Awalnya besi tersebut diduga patok pembatas lahan sawah karena berada di pinggiran sawah yang digarap.

Namun saat diangkat, dengan menggunakan kayu ternyata besi yang sudah berkarat. Bentuknya panjang sekitar 60 sentimeter dan diameter sekitar 10 sentimeter. Bentuknya seperti mortir.

Karena masih penasaran dengan besi tersebut, lalu dibawa ke rumah Putu Sumadiasa, kakak dari pemilik sawah di banjar Dangin Berawah, Desa Perancak.

Temuan besi yang diduga mortir tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Negara. Selanjutnya, sekitar pukul 00.45 wita,

enam orang tim penjinak bom Batalyon C Pelopor Gilimanuk langsung membawa benda tersebut ke markas di Kelurahan Gilimanuk untuk diselidiki lebih lanjut.

Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa saat dikonfirmasi membenarkan temuan besi diduga mortir tersebut.

Namun, dari hasil penyelidikan besi tersebut hanya besi biasa, bukan mortir karena tidak ada unsur bahan peledaknya.

“Sudah di tangani anggota Brimob dan bukan mortir, tidak ada unsur handak (bahan peledak)-nya,” tandasnya. 

NEGARA – Warga Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, dihebohkan dengan temuan besi tua yang diduga mortir, Sabtu (13/6) malam lalu.

Besi yang ditemukan di sawah tersebut selanjutnya diserahkan pada penjinak bom dari Batalyon C Pelopor Brimob Gilimanuk untuk diselidiki.

Menurut informasi yang dihimpun, besi tersebut ditemukan Marsudin, di sawah Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, sekitar pukul 17.00 wita.

Warga Desa Air Kuning tersebut sedang menggarap sawah dengan traktor. Tiba-tiba saat membajak sawah mesin traktor mengenai benda yang mengakibatkan gerigi mesin patah.

Awalnya besi tersebut diduga patok pembatas lahan sawah karena berada di pinggiran sawah yang digarap.

Namun saat diangkat, dengan menggunakan kayu ternyata besi yang sudah berkarat. Bentuknya panjang sekitar 60 sentimeter dan diameter sekitar 10 sentimeter. Bentuknya seperti mortir.

Karena masih penasaran dengan besi tersebut, lalu dibawa ke rumah Putu Sumadiasa, kakak dari pemilik sawah di banjar Dangin Berawah, Desa Perancak.

Temuan besi yang diduga mortir tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Negara. Selanjutnya, sekitar pukul 00.45 wita,

enam orang tim penjinak bom Batalyon C Pelopor Gilimanuk langsung membawa benda tersebut ke markas di Kelurahan Gilimanuk untuk diselidiki lebih lanjut.

Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa saat dikonfirmasi membenarkan temuan besi diduga mortir tersebut.

Namun, dari hasil penyelidikan besi tersebut hanya besi biasa, bukan mortir karena tidak ada unsur bahan peledaknya.

“Sudah di tangani anggota Brimob dan bukan mortir, tidak ada unsur handak (bahan peledak)-nya,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/