27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:09 AM WIB

Asal Main Pungut Retribusi Taman Edelweis, Warga Besakih Protes Pemkab

 AMLAPURA-Sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melakukan pungutan retribusi taman wisata edelweis menuai protes warga dan pengelola wisata.

Alasan protes warga dan pengelola Desa Temukus, Besakih, Karangasem yang ditujukan kepada pihak Pemkab Karangasem ini, karena warga menilai sikap pemkab Karangasem menarik retribusi di desa wisata yang dikelola secara swadaya masyarakat ini sebagai tindakan arogan dan main enak sendiri.

Seperti disampaikan salah satu warga Banjar Buyang, Rendang,I Gusti Ngurah Hariawan, Minggu (14/7). Dijelaskan, protes warga karena selain pengelolaan taman masih baru, juga karena sejak pembangunan taman edelweis, tidak ada kontribusi apapun dari pemkab.

“Sekarang malah dipaksa dikenakan retribusi oleh pemerintah sebesar Rp 5.000 per orang,” ujar I Gusti Ngurah Hariawan

Semestinya, imbuh Hariawan, sebelum melakukan pungutan, pemerintah terlebih dahulu melakukan langkah sosialiasi dan koordinasi dengan warga dan pengelola.

“Jangan tiba-tiba pemerintah malah main pungut seperti ini. Apalagi sejak awal baik kontribusi ide maupun fasilitas pendukung di area taman juga tidak pernah dilakukan. Seluruhnya murni dari masyarakat, termasuk promosi,” ujar Hariawan.

Belum lagi, kata Hariawan, saat Gunung Agung erupsi, banyak warga di sekitar Temukus yang merugi karena harus mengungsi.

 “Warga banyak rugi dan harus jual hewan ternak mereka. Pascamengungsi mereka mencoba bangkit dengan membuat taman dengan harapan perekonomian mereka bisa lebih baik,”tambahnya

Untuk itu, dengan mulai bangkitnya warga Desa Temukus dengan membangun banyak spot tempat wisata atau taman edelweiss, pemerintah bisa mensupport.

“Sekali lagi, harapan kami ini agar jangan sampai kemudian ada kesan pemerintah main enaknya saja. Begitu berkembang dengan tamu bisa mencapai 6.000 orang per hari baru datang melakukan pungutan saja. Sedangkan saat warga masyarakat masih susah payah merintis tidak mendapat support,” ujarnya.

 AMLAPURA-Sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melakukan pungutan retribusi taman wisata edelweis menuai protes warga dan pengelola wisata.

Alasan protes warga dan pengelola Desa Temukus, Besakih, Karangasem yang ditujukan kepada pihak Pemkab Karangasem ini, karena warga menilai sikap pemkab Karangasem menarik retribusi di desa wisata yang dikelola secara swadaya masyarakat ini sebagai tindakan arogan dan main enak sendiri.

Seperti disampaikan salah satu warga Banjar Buyang, Rendang,I Gusti Ngurah Hariawan, Minggu (14/7). Dijelaskan, protes warga karena selain pengelolaan taman masih baru, juga karena sejak pembangunan taman edelweis, tidak ada kontribusi apapun dari pemkab.

“Sekarang malah dipaksa dikenakan retribusi oleh pemerintah sebesar Rp 5.000 per orang,” ujar I Gusti Ngurah Hariawan

Semestinya, imbuh Hariawan, sebelum melakukan pungutan, pemerintah terlebih dahulu melakukan langkah sosialiasi dan koordinasi dengan warga dan pengelola.

“Jangan tiba-tiba pemerintah malah main pungut seperti ini. Apalagi sejak awal baik kontribusi ide maupun fasilitas pendukung di area taman juga tidak pernah dilakukan. Seluruhnya murni dari masyarakat, termasuk promosi,” ujar Hariawan.

Belum lagi, kata Hariawan, saat Gunung Agung erupsi, banyak warga di sekitar Temukus yang merugi karena harus mengungsi.

 “Warga banyak rugi dan harus jual hewan ternak mereka. Pascamengungsi mereka mencoba bangkit dengan membuat taman dengan harapan perekonomian mereka bisa lebih baik,”tambahnya

Untuk itu, dengan mulai bangkitnya warga Desa Temukus dengan membangun banyak spot tempat wisata atau taman edelweiss, pemerintah bisa mensupport.

“Sekali lagi, harapan kami ini agar jangan sampai kemudian ada kesan pemerintah main enaknya saja. Begitu berkembang dengan tamu bisa mencapai 6.000 orang per hari baru datang melakukan pungutan saja. Sedangkan saat warga masyarakat masih susah payah merintis tidak mendapat support,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/