33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:31 PM WIB

Gelar Wayang Cenk Blong, Angkat Kisah Tukang Sapu untuk Kritik Sosial

Ada tontotan spesial dHUT Kemerdekaan RI ke- 73 dan HUT ke – 123 Kota Negara, yang digelar di Gedung Kesenian Ir Soekarno Jembrana. Minggu malam (12/8).

 M.BASIR, Jembrana

 

RATUSAN penonton berjubel memadati area Gedung Kesenian Ir Soekarno Jembrana. 

Antusiasme warga Jembrana di gedung kesenian, itu untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit cenk blong.

Mengelitik namun syarat dengan pesan-pesan moral kehidupan masyarakat.

Menghadirkan dalang kondang asal Tabanan, I Wayan Nardayana. Penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan cerita yang diangkat sang dalang.

Salah satu yang membuat penonton tertawa lepas, saat dalang menyebut bahwa tukang sapu yang setiap pagi buta membersihkan areal pemerintahan dan lingkungan sekitar seperti Pedanda yang juga punya peran dan tugas bersih -bersih. 

“Tapi gajinya (tukang sapu) paling kecil. Naikkan gaji tukang sapu dong,” sindir Dalang Nardayanan.

Selain joke-joke lucu, Dalang Nardayana juga menyelipkan pesan- pesan moral tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tanpa membedakan agama, suku, ras dan golongan tertentu. 

Pesan itu, sangat tepat disampaikan di tengah ancaman perpecahan bangsa.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, pada peringatan HUT Kota Negara tahun, ini berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya.

Bedanya, saat perayaan HUT tahun ini tidak menghadirkan artis nasional pada malam puncak peringatan. 

Hal tersebut didasarkan pada aspirasi masyarakat agar lebih mengutamakan seni budaya lokal, serta potensi lokal Jembrana lainnya.

Sedangkan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menambahkan, pada pelaksanaan HUT Kota hampir seratus persen diisi oleh artis lokal Jembrana. 

Tidak ada artis nasional seperti tahun lalu.  

Menurutnya, potensi di Jembrana dibidang seni dan budaya sangat besar, sehingga perlu diberi ruang untuk tampil dan motivasi untuk selalu berkarya. 

“Memaksimalkan band lokal, mulai dari pemula sampai profesional. Band lokal Jembrana semua. 

Mungkin ada yang tertinggal satu atau dua band,” ungkapnya, saat tatap muka dengan awak media, Senin (13/8).

Ketua Panitia HUT Kota Negara 2018, I Made Sudiada menyampaikan tema tahun ini Bhuana Kanti yang artinya sahabat alam. 

Secara filosofis tema ini merupakan konsep sinergitas pembangunan di Jembrana yang berbasis pada Tri Hita Karana

Falsafah hidup yang membangun keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya sebagai sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.

 

Ada tontotan spesial dHUT Kemerdekaan RI ke- 73 dan HUT ke – 123 Kota Negara, yang digelar di Gedung Kesenian Ir Soekarno Jembrana. Minggu malam (12/8).

 M.BASIR, Jembrana

 

RATUSAN penonton berjubel memadati area Gedung Kesenian Ir Soekarno Jembrana. 

Antusiasme warga Jembrana di gedung kesenian, itu untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit cenk blong.

Mengelitik namun syarat dengan pesan-pesan moral kehidupan masyarakat.

Menghadirkan dalang kondang asal Tabanan, I Wayan Nardayana. Penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan cerita yang diangkat sang dalang.

Salah satu yang membuat penonton tertawa lepas, saat dalang menyebut bahwa tukang sapu yang setiap pagi buta membersihkan areal pemerintahan dan lingkungan sekitar seperti Pedanda yang juga punya peran dan tugas bersih -bersih. 

“Tapi gajinya (tukang sapu) paling kecil. Naikkan gaji tukang sapu dong,” sindir Dalang Nardayanan.

Selain joke-joke lucu, Dalang Nardayana juga menyelipkan pesan- pesan moral tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tanpa membedakan agama, suku, ras dan golongan tertentu. 

Pesan itu, sangat tepat disampaikan di tengah ancaman perpecahan bangsa.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, pada peringatan HUT Kota Negara tahun, ini berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya.

Bedanya, saat perayaan HUT tahun ini tidak menghadirkan artis nasional pada malam puncak peringatan. 

Hal tersebut didasarkan pada aspirasi masyarakat agar lebih mengutamakan seni budaya lokal, serta potensi lokal Jembrana lainnya.

Sedangkan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menambahkan, pada pelaksanaan HUT Kota hampir seratus persen diisi oleh artis lokal Jembrana. 

Tidak ada artis nasional seperti tahun lalu.  

Menurutnya, potensi di Jembrana dibidang seni dan budaya sangat besar, sehingga perlu diberi ruang untuk tampil dan motivasi untuk selalu berkarya. 

“Memaksimalkan band lokal, mulai dari pemula sampai profesional. Band lokal Jembrana semua. 

Mungkin ada yang tertinggal satu atau dua band,” ungkapnya, saat tatap muka dengan awak media, Senin (13/8).

Ketua Panitia HUT Kota Negara 2018, I Made Sudiada menyampaikan tema tahun ini Bhuana Kanti yang artinya sahabat alam. 

Secara filosofis tema ini merupakan konsep sinergitas pembangunan di Jembrana yang berbasis pada Tri Hita Karana

Falsafah hidup yang membangun keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya sebagai sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/