28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:41 AM WIB

Kebakaran Hutan di Dua Kecamatan Mereda, Pengungsi Dipulangkan

SINGARAJA – Musibah kebakaran hutan di kawasan hutan yang menjadi perbatasan antara Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Kubutambahan, akhirnya berhasil dipadamkan.

Warga-warga yang sempat diungsikan, akhirnya diizinkan pulang setelah keadaan dinyatakan aman. Api dinyatakan padam sekitar pukul 10.00 pagi kemarin (13/10).

Sejak Sabtu (12/10) malam, petugas Dinas Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Polri, TNI, dan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Posisi kebakaran yang terjadi di tebing curam, sempat menyulitkan proses pemadaman. Beruntung angin berhenti berhembus, sehingga tak sampai menyebabkan kebakaran meluas lebih jauh.

Kapolsek Tejakula AKP Nyoman Adika mengatakan, api diketahui berasal dari kawasan hutan di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula.

Api kemudian merembet ke wilayah selatan, yakni di Desa Sembiran. Bahkan api merembet hingga ke wilayah Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan.

AKP Adika mengatakan, kebakaran yang terjadi di Desa Sembiran, sempat merembet ke lahan perkebunan warga.

Api kemudian merembet mendekati Pura Melaka. Warga bersama polisi memutuskan berjaga di sekitar lokasi, agar api tak sampai melahap pura.

“Kami coba buat penyekat dan kami padamkan dengan peralatan seadanya saja. Sebab tidak ada akses untuk kendaraan pemadam.

Air juga sulit, karena musim kemarau. Syukurnya tidak sampai mendekat ke pemukiman,” kata AKP  Adika.

Sementara itu Camat Kubutambahan Made Suyasa yang dihubungi terpisah mengatakan, api pertama kali terlihat sekitar pukul 15.00 Sabtu sore.

Saat itu api masih jauh dari pemukiman warga. Jelang malam hari, tiba-tiba angin bertiup kencang sehingga api dengan cepat merembet ke wilayah Tajun.

Warga yang dekat dengan lokasi kebakaran kemudian diungsikan ke lokasi yang aman. “Sekitar jam 7 malam itu terpaksa nepak (membunyikan) kulkul bulus karena sudah dekat pemukiman.

 Di sana juga ada banyak balita. Akhirnya dievakuasi ke saudara-saudaranya yang masih tinggal satu desa. Sekitar 10 keluarga yang kami ungsikan,” kata Suyasa.

Semalam suntuk warga bersama petugas melakukan upaya penanganan di sekitar Pura Beji Tajun. Dengan harapan api tak sampai merembet ke wilayah selatan.

Mengingat di selatan terdapat Pura Pucak Bukit Sinunggal. “Tadi pukul 10.00 kami lakukan pemantauan, sudah tidak kelihatan asap. Mudah-mudahan tidak ada titik api lagi,” tegasnya.

SINGARAJA – Musibah kebakaran hutan di kawasan hutan yang menjadi perbatasan antara Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Kubutambahan, akhirnya berhasil dipadamkan.

Warga-warga yang sempat diungsikan, akhirnya diizinkan pulang setelah keadaan dinyatakan aman. Api dinyatakan padam sekitar pukul 10.00 pagi kemarin (13/10).

Sejak Sabtu (12/10) malam, petugas Dinas Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Polri, TNI, dan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Posisi kebakaran yang terjadi di tebing curam, sempat menyulitkan proses pemadaman. Beruntung angin berhenti berhembus, sehingga tak sampai menyebabkan kebakaran meluas lebih jauh.

Kapolsek Tejakula AKP Nyoman Adika mengatakan, api diketahui berasal dari kawasan hutan di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula.

Api kemudian merembet ke wilayah selatan, yakni di Desa Sembiran. Bahkan api merembet hingga ke wilayah Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan.

AKP Adika mengatakan, kebakaran yang terjadi di Desa Sembiran, sempat merembet ke lahan perkebunan warga.

Api kemudian merembet mendekati Pura Melaka. Warga bersama polisi memutuskan berjaga di sekitar lokasi, agar api tak sampai melahap pura.

“Kami coba buat penyekat dan kami padamkan dengan peralatan seadanya saja. Sebab tidak ada akses untuk kendaraan pemadam.

Air juga sulit, karena musim kemarau. Syukurnya tidak sampai mendekat ke pemukiman,” kata AKP  Adika.

Sementara itu Camat Kubutambahan Made Suyasa yang dihubungi terpisah mengatakan, api pertama kali terlihat sekitar pukul 15.00 Sabtu sore.

Saat itu api masih jauh dari pemukiman warga. Jelang malam hari, tiba-tiba angin bertiup kencang sehingga api dengan cepat merembet ke wilayah Tajun.

Warga yang dekat dengan lokasi kebakaran kemudian diungsikan ke lokasi yang aman. “Sekitar jam 7 malam itu terpaksa nepak (membunyikan) kulkul bulus karena sudah dekat pemukiman.

 Di sana juga ada banyak balita. Akhirnya dievakuasi ke saudara-saudaranya yang masih tinggal satu desa. Sekitar 10 keluarga yang kami ungsikan,” kata Suyasa.

Semalam suntuk warga bersama petugas melakukan upaya penanganan di sekitar Pura Beji Tajun. Dengan harapan api tak sampai merembet ke wilayah selatan.

Mengingat di selatan terdapat Pura Pucak Bukit Sinunggal. “Tadi pukul 10.00 kami lakukan pemantauan, sudah tidak kelihatan asap. Mudah-mudahan tidak ada titik api lagi,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/