AMLAPURA—Pihak keamanan di Karangasem memasukkan bencana erupsi Gunung Agung menjadi salah satu potensi kerawatan tertinggi saat pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019 mendatang.
Seperti disampaikan Kapolres Karangasem AKBP I Gusti Agung Ade Panji Anom di sela sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemilu tahun 2019 di Wantilan Bupati, Jumat (15/3).
.
Menurutnya, dari sejumlah kecamatan yang ada di Karangasem, ada enam kecamatan di Karangasem yang akan kena dampak secara langsung jika terjadi erupsi.
Untuk itu, saat acara sosisalisasi yang dihadiri langsung Bupati Karangasem, Kapolsek Karangasem, dan Dandim
ini,pihaknya berharap Gunung Agung tidak erupsi saat Pemilu. “Tentu upaya anisipasi harus tetap dilakukan. Karena jika terjadi erupsi maka jumlah golput di Karangasem akan tinggi karena masyarakat banyak mengungsi,”tandasnya.
Dijelaskan, sesuai data, jika Gunung Agung erupsi, maka dari total enam kecamatan itu, sebanyak 26 desa atau sekitar 478 TPS dengan jumlah pemilih 105.830 pemilih akan terdampak. “Kalau terjadi erupsi, mereka akan mengungsi dan TPS yang lainya akan pindah. Kondisi ini jelas akan mempengaruhi psikologi pemilih,”jelasnya.
Lebih lanjut, dengan mengacu situasi pilgub, akibat erupsi ada sekitar 25 persen pemilih golput di Karangasem.
Sementara itu, Komisioner KPU Divisi Data Ni Luh Kusmirayanti dalam acara tersebut menyebutkan dalam pemilu terdapat tiga tahap diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Saat ini masuk dalam fase persiapan yang meliputi sosialisasi dan pengelolaan logistis.
Sosialisasi sendiri sudah terus dilakukan. Berbagai segmen sudah di garap diantaranya pemilih perempuan dan juga pemilih pemula. Sementara logistik saat ini masih dalam proses pelipatan dan pengemasan di Gor Gunung Agung.
“Untuk daftar pemilih tetap di Karangasem dalam tahap sinkronisasi di DPT-B yaitu untuk pindah pemilih. Sementara DPT 2 sudah dalam tahap final,”tukasnya.