33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:10 PM WIB

Minta Keselamatan Dunia, Warga Tenggelamkan Kerbau Ke Laut

NEGARA – Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali bersama ratusan umat warga dan pemerintah, Jumat (15/3) menggelar upacara Segara Kertih dan Wana Kertih.

 

Upacara yang bertujuan untuk memohon keselamatan dunia itu digelar Jumat (15/3) di pantai ujung utara Taman Siwa Gilimanuk.

 

Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra mengatakan, upacara atau pecaruan dengan tingkat Nawa Gempang itu dipuput oleh lima Sulinggih.

 

“Upacara Segara Kertih dan Wana Kertih ini memang kita laksanakan di ujung barat Pulau Bali yang posisinya berbatasan dengan laut dan juga hutan,” ujar Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra.

 

Lebih lanjut, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra menambahkan, upacara Segara Kertih dan Wana Kertih itu juga digelar sebagai tindak lanjut dari terjadinya banyak febomena dan musibah alam baik yang terjadi laut maupun di pegunungan.

 

“Sesuai dengan lontar Roga Senggara Bumi ketika kita sudah melihat, memperhatikan dan merasakan, bencana alam dan gejolak bumi, pertengkaran yang tidak pernah berhenti, saudara kita yang tinggal di gunung maupun pinggir laut tertimpa bencana tsunami, puting beliung, tanah longsor maka kita-kita berupaya berbuat, memohon kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa supaya bencana itu bisa diminumalisir, paling tidak kita mohon tidak ada bencana lagi,” ungkapnya.

 

Sehingga, dengan upacara yang diisi dengan pementasan tari barus, topeng sudajarya dan wayang lemah, serta menenggelamkan sejumlah hewan sesembahan untuk pekelem (Kerbau, kambing hitam, angsa dan bebek serta ayam)ke laut, pihaknya berharap, masyarakat khususnya di Bali dan seluruh tanah air bisa hidup tentram, damai dan terbebas dari bencana atau masalah.

 

NEGARA – Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali bersama ratusan umat warga dan pemerintah, Jumat (15/3) menggelar upacara Segara Kertih dan Wana Kertih.

 

Upacara yang bertujuan untuk memohon keselamatan dunia itu digelar Jumat (15/3) di pantai ujung utara Taman Siwa Gilimanuk.

 

Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra mengatakan, upacara atau pecaruan dengan tingkat Nawa Gempang itu dipuput oleh lima Sulinggih.

 

“Upacara Segara Kertih dan Wana Kertih ini memang kita laksanakan di ujung barat Pulau Bali yang posisinya berbatasan dengan laut dan juga hutan,” ujar Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra.

 

Lebih lanjut, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra menambahkan, upacara Segara Kertih dan Wana Kertih itu juga digelar sebagai tindak lanjut dari terjadinya banyak febomena dan musibah alam baik yang terjadi laut maupun di pegunungan.

 

“Sesuai dengan lontar Roga Senggara Bumi ketika kita sudah melihat, memperhatikan dan merasakan, bencana alam dan gejolak bumi, pertengkaran yang tidak pernah berhenti, saudara kita yang tinggal di gunung maupun pinggir laut tertimpa bencana tsunami, puting beliung, tanah longsor maka kita-kita berupaya berbuat, memohon kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa supaya bencana itu bisa diminumalisir, paling tidak kita mohon tidak ada bencana lagi,” ungkapnya.

 

Sehingga, dengan upacara yang diisi dengan pementasan tari barus, topeng sudajarya dan wayang lemah, serta menenggelamkan sejumlah hewan sesembahan untuk pekelem (Kerbau, kambing hitam, angsa dan bebek serta ayam)ke laut, pihaknya berharap, masyarakat khususnya di Bali dan seluruh tanah air bisa hidup tentram, damai dan terbebas dari bencana atau masalah.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/