NEGARA – Pasien positif Coronavirus Disease (Covid-19) yang menjalani perawatan di ruang isolasi di RSU Negara, satu persatu pulang karena dari hasil swab dua kali negatif.
Namun, ada salah satu pasien menjadi pasien paling lama dibandingkan pasien di rumah sakit rujukan Covi-19 lain di Bali.
Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, jumlah pasien positif Covid-19 di Jembrana yang sudah pulang dengan hasil swab dua kali negatif sebanyak 18 orang.
Dari seluruh pasien positif yang sudah sembuh, rata-rata lama perawatan pasien di ruang isolasi RSU Negara mencapai 8,5 hari.
Kecepatan kesembuhan pasien itu sangat tergantung kondisi masing-masing individu. Baik itu faktor stres maupun faktor penyakit komorbid yang dibawa.
“Semakin enjoy kondisi pasien dan minim tingkat stressnya, maka makin cepat juga penyembuhannya,” ujar Gusti Ketut Oka Parwata.
Namun demikian, masih ada satu pasien yang sudah dirawat 2 bulan lebih, sejak 4 Mei belum sembuh.
Pasien asal kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, saat pertama dirawat merupakan pasien transmisi lokal pertama di Jembrana.
“Pasien ini sudah kita rawat cukup lama. Ini termasuk rekor paling lama juga di Bali,” jelasnya. Swab ulang yang dilakukan, sudah mencapai 20 kali.
Hasil swab terakhir sudah negatif Covid-19, namun belum bisa dipulangkan sebelum swab berikutnya negatif. Jika hasil swab kembali negatif secara beruntun, maka bisa dipulangkan.
NEGARA – Pasien positif Coronavirus Disease (Covid-19) yang menjalani perawatan di ruang isolasi di RSU Negara, satu persatu pulang karena dari hasil swab dua kali negatif.
Namun, ada salah satu pasien menjadi pasien paling lama dibandingkan pasien di rumah sakit rujukan Covi-19 lain di Bali.
Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, jumlah pasien positif Covid-19 di Jembrana yang sudah pulang dengan hasil swab dua kali negatif sebanyak 18 orang.
Dari seluruh pasien positif yang sudah sembuh, rata-rata lama perawatan pasien di ruang isolasi RSU Negara mencapai 8,5 hari.
Kecepatan kesembuhan pasien itu sangat tergantung kondisi masing-masing individu. Baik itu faktor stres maupun faktor penyakit komorbid yang dibawa.
“Semakin enjoy kondisi pasien dan minim tingkat stressnya, maka makin cepat juga penyembuhannya,” ujar Gusti Ketut Oka Parwata.
Namun demikian, masih ada satu pasien yang sudah dirawat 2 bulan lebih, sejak 4 Mei belum sembuh.
Pasien asal kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, saat pertama dirawat merupakan pasien transmisi lokal pertama di Jembrana.
“Pasien ini sudah kita rawat cukup lama. Ini termasuk rekor paling lama juga di Bali,” jelasnya. Swab ulang yang dilakukan, sudah mencapai 20 kali.
Hasil swab terakhir sudah negatif Covid-19, namun belum bisa dipulangkan sebelum swab berikutnya negatif. Jika hasil swab kembali negatif secara beruntun, maka bisa dipulangkan.
