SINGARAJA – Program vaksinasi massal yang dilangsungkan di Desa Lokapaksa, justru memicu timbulnya kerumunan. Padahal kerumunan menjadi salah satu hal yang dilarang pada masa pandemi covid-19.
Kerumunan itu terlihat di Balai Desa Lokapaksa. Kemarin (14/6) mestinya warga di desa tersebut mendapat jatah vaksinasi covid-19.
Warga sudah berkumpul di balai desa sejak pukul 09.00 pagi. Namun tim baru datang setelah pukul 10.00 pagi. Dampaknya terjadi kerumunan warga di balai desa.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra pun tak menampik hal tersebut. Indra mengakui munculnya kerumunan itu karena keterlambatan tim vaksinasi dari Pemprov Bali.
“Ini sebenarnya terjadi karena keterlambatan kami dari provinsi. Kalau berjalan tepat waktu, tidak terjadi seperti ini,” kata Dewa Indra yang kemarin memantau jalannya vaksinasi di Desa Lokapaksa.
Sebenarnya, kata Dewa Indra, aparat desa sudah melakukan pengaturan kedatangan warga secara ketat. Baik itu warga yang datang pada pukul 09.00 pagi, pukul 10.00 pagi, dan seterusnya.
“Tapi karena kami tim provinsi terlambat tiba, terjadi akumulasi. Semestinya tadi sudah pulang, masih di sini. Timnya telat datang karena kendaraannya macet,” imbuhnya.
Ia menjamin hal serupa tak akan terulang kembali. Tim vaksinasi dari Pemprov Bali telah diminta bermalam di Buleleng. Selaini tu mereka juga diinstruksikan memperpanjang waktu kerja.
Tadinya tim vaksinasi hanya akan bertugas sampai Kamis lusa (17/6). Gegara terlambat datang, tim diminta bekerja hingga Sabtu depan (19/6).
“Besok tidak akan terjadi lagi. Meski jarak agak rapat, tapi mereka disiplin pakai masker,” ujar Dewa Indra.
Di sisi lain, Satgas terus mengevaluasi proses vaksinasi yang berlangsung di Buleleng. Dewa Indra yang juga Sekprov Bali itu menyatakan, Pemprov akan terus membantu proses vaksinasi di Buleleng.
Tim dari Pemprov akan melakukan vaksinasi pada desa maupun kelurahan yang padat penduduk. Sementara tim dari kabupaten melakukan vaksinasi pada wilayah dengan populasi yang lebih kecil.
“Setelah ini, kami sudah minta agar dicarikan lagi (wilayah) populasi besar. Biar provinsi nanti yang garap. Tim Buleleng silahkan fokus di tempat lain.
Karena Buleleng jumlah penduduknya paling banyak, maka kami beri atensi. Besok kami akan drop lagi 50 ribu dosis untuk Buleleng,” tukasnya.