NEGARA – Kekurangan tenaga medis yang dialami Pemkab Jembrana, tampaknya, akan terus berlanjut.
Pasalnya, meski dalam rekrutmen CPNS formasi untuk tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis dibuka, namun minim pelamar.
Sesuai jatah yang didapat dari pusat, untuk rekrutmen CPNS tahun ini Jembrana mendapat jatah 180 formasi.
Sampai H-1 pendaftaran CPNS ditutup Minggu (14/10) kemarin, pelamar yang tercatat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkab Jembrana ada 1.768 pelamar.
Namun, dari 190 formasi yang dibuka ada 7 formasi yang nihil pelamar. Formasi itu yakni untuk tenaga kesehatan dengan penempatan di RSU Negara dan 2 Puskesmas.
Tiga formasi untuk dokter spesialis penyakit dalam, radiologi dan patologi anatomi dengan penempatan di RSU Negara. Hanya ada satu pelamar untuk posisi dokter spesialis anestesiologi.
Sementara 2 dari 4 formasi tenaga kesehatan lainnya yang juga masih lowong, di antaranya adalah 1 formasi Teknisi Elektromedis
dengan kualifikasi D-III Teknisi Elektromedik dan 1 formasi Pranata Laboratorium Kesehatan dengan kualifikasi S-1 Analis Kesehatan untuk penempatan di RSU Negara.
Kemudian 2 formasi lain yakni Penyuluh Kesehatan Masyarakat dengan kualifikasi D-III Kesehatan Masyarakat untuk penempatan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas I Jembrana dan UPT Puskesmas I Pekutatan.
“Sampai saat ini memang beberapa formasi tenaga kesehatan terutama dokter spesialis yang belum ada pelamar. Kita tunggu sampai hari terakhir mudah-mudahan ada yang melamar,” ujar Kepala BKPSDM Jembrana, I Made Budiasa.
Sementara itu, kata Budiasa, jumlah pelamar CPNS sampai Minggu tercatat 1.768 pelamar. Dari jumlah itu beberapa formasi guru kelas untuk penempatan
di beberapa SD di pelosok, formasi Tenaga Teknik Pengairan, termasuk 2 formasi khusus penyandang disabilitas yang sempat lowong sudah ada pelamar.
“Untuk formasi yang kosong jika tidak ada pelamar otomatis akan hangus,” ungkapnya.