28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:28 AM WIB

Paling Rawan Gempa, Tim Peneliti ITB Pasang Alat Pendeteksi di Ban

AMLAPURA—Alat pendeteksi gempa akhirnya di pasang di  Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali.

Satu alat pendeteksi getaran, itu dipasang tepat di titik tengah antara Gunung Agung, Karangasem dengan Gunung Batur, Bangli.

Perbekel Ban, I Wayan Potag dikonfirmasi terkait pemasangan alat deteksi gempa, Rabu (16/1) membenarkan.

Menurutnya, alat pendeteksi itu dipasang oleh tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Sudah ada satu alat yang dipasang tepat di samping kantor Perbekel Ban seminggu lalu. Minggu depan, tim dari ITB akan memasang tiga buah alat pendeteksi lagi di tiga titik yang berbeda,”jelas Potag.

Adapun lokasi atau titik pemasangan alat pendeteksi gempa oleh tim ITB, itu yakni di kawasan Temakung, Bunga, dan Cegi.

Sementara terkait alat pendeteksi yang sudah dipasang di wilayah Ban, Potag mengatakan bahwa alat sudah mulai berfungsi,  

Menurutnya, dari informasi yang disampaikan tim dari ITB, alasan pemasangan alat pendeteksi gempa di wilayah Ban ini karena wilayah Ban menjadi titik tengah atau titik pertemuan antara Gunung Agung dengan Gunung Batur.

 

“Sesuai informasi tim Ban merupakan kawasan rawan bencana III jika terjadi erupsi Gunung Agung. Sehingga dengan alat pendeteksi ini nantinya akan berfungsi membaca getaran jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di kedua Gunung tersebut,”jelas Potag.

Sementara itu, sejak meningkatnya kembali aktivitas Gunung Agung beberapa pekan terakhir, Potag mengakui jika wilayah Ban menjadi daerah yang paling sering merasakan gempa.

 

Bahkan saat terjadi gempa beberapa waktu lalu, wilayah Ban menjadi salah satu kawasan di Karangasem yang paling terdampak gempa.  

 

“Banyak rumah warga yang retak-retak. Selain gempa vulkanik, gempa tektonik seperti gempa Lombok getaranya juga cukup keras dirasakan di Ban,”imbuhnya.

 

Sehingga atas dasar itu, kata Potag, tim dari ITB memasang alat pendeteksi gempa di Ban.

AMLAPURA—Alat pendeteksi gempa akhirnya di pasang di  Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali.

Satu alat pendeteksi getaran, itu dipasang tepat di titik tengah antara Gunung Agung, Karangasem dengan Gunung Batur, Bangli.

Perbekel Ban, I Wayan Potag dikonfirmasi terkait pemasangan alat deteksi gempa, Rabu (16/1) membenarkan.

Menurutnya, alat pendeteksi itu dipasang oleh tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Sudah ada satu alat yang dipasang tepat di samping kantor Perbekel Ban seminggu lalu. Minggu depan, tim dari ITB akan memasang tiga buah alat pendeteksi lagi di tiga titik yang berbeda,”jelas Potag.

Adapun lokasi atau titik pemasangan alat pendeteksi gempa oleh tim ITB, itu yakni di kawasan Temakung, Bunga, dan Cegi.

Sementara terkait alat pendeteksi yang sudah dipasang di wilayah Ban, Potag mengatakan bahwa alat sudah mulai berfungsi,  

Menurutnya, dari informasi yang disampaikan tim dari ITB, alasan pemasangan alat pendeteksi gempa di wilayah Ban ini karena wilayah Ban menjadi titik tengah atau titik pertemuan antara Gunung Agung dengan Gunung Batur.

 

“Sesuai informasi tim Ban merupakan kawasan rawan bencana III jika terjadi erupsi Gunung Agung. Sehingga dengan alat pendeteksi ini nantinya akan berfungsi membaca getaran jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di kedua Gunung tersebut,”jelas Potag.

Sementara itu, sejak meningkatnya kembali aktivitas Gunung Agung beberapa pekan terakhir, Potag mengakui jika wilayah Ban menjadi daerah yang paling sering merasakan gempa.

 

Bahkan saat terjadi gempa beberapa waktu lalu, wilayah Ban menjadi salah satu kawasan di Karangasem yang paling terdampak gempa.  

 

“Banyak rumah warga yang retak-retak. Selain gempa vulkanik, gempa tektonik seperti gempa Lombok getaranya juga cukup keras dirasakan di Ban,”imbuhnya.

 

Sehingga atas dasar itu, kata Potag, tim dari ITB memasang alat pendeteksi gempa di Ban.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/