28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:26 AM WIB

Tertimpa Pohon Aas, Bak Penampungan Air di Desa Truyan Bangli Hancur

BANGLI – Sebuah pohon di jenis Aas tumbang di Banjar Bunut Madya, Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani pada Sabtu lalu (4/1) pukul 21.00.

Namun kejadian itu baru dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli pada Rabu (15/1) kemarin. Pohon besar itu menghancurkan bak penampungan air milik warga.

Menurut Kepala BPBD Bangli I Ketut Gde Wiredana, cuaca buruk yang terjadi Sabtu lalu menyebabkan pohon Aas yang berada di atas tebing tumbang.

Saat pohon tumbang, juga menyeret pohon enau. Kebetulan di bawah tebing, atau pohon jatuh ke bak penampungan air.

“Akibat kejadian itu, bak penampungan air seluar 8 x 4 meter hancur total,” ujarnya, kemarin. Bak tersebut merupakan sarana vital warga setempat.

Terlebih apabila musim kemarau, bak itu diperlukan untuk menampung air. “Sekitar 35 KK sementara ini mengalami kesulitan air. Mengingat bak penampungan itu sebelumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Air di bak, sebelum hancur digunakan untuk mandi, mencuci hingga keperluan dapur. “Untuk semenntara, warga memanfaatkann air dari sumber mata air,” ujarnya.

Namun, warga harus menuruni tebing. Lokasi mata air itu berada di bawah bak penampungan yang rusak.

“Tidak ada korban dalam kejadian itu. Namun kerugian materiil mencapai Rp 200 juta,” jelas Gde Wiredana.

Atas kejadian tersebut, pihak BPBD Bangli dibantu warga setempat melakukan pembersihan pohon.

Besarnya pohon membuat proses pembersihan pohon dilakukan seharian. Petugas mengerahkan mesin potong dan alat lainnya.

BANGLI – Sebuah pohon di jenis Aas tumbang di Banjar Bunut Madya, Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani pada Sabtu lalu (4/1) pukul 21.00.

Namun kejadian itu baru dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli pada Rabu (15/1) kemarin. Pohon besar itu menghancurkan bak penampungan air milik warga.

Menurut Kepala BPBD Bangli I Ketut Gde Wiredana, cuaca buruk yang terjadi Sabtu lalu menyebabkan pohon Aas yang berada di atas tebing tumbang.

Saat pohon tumbang, juga menyeret pohon enau. Kebetulan di bawah tebing, atau pohon jatuh ke bak penampungan air.

“Akibat kejadian itu, bak penampungan air seluar 8 x 4 meter hancur total,” ujarnya, kemarin. Bak tersebut merupakan sarana vital warga setempat.

Terlebih apabila musim kemarau, bak itu diperlukan untuk menampung air. “Sekitar 35 KK sementara ini mengalami kesulitan air. Mengingat bak penampungan itu sebelumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Air di bak, sebelum hancur digunakan untuk mandi, mencuci hingga keperluan dapur. “Untuk semenntara, warga memanfaatkann air dari sumber mata air,” ujarnya.

Namun, warga harus menuruni tebing. Lokasi mata air itu berada di bawah bak penampungan yang rusak.

“Tidak ada korban dalam kejadian itu. Namun kerugian materiil mencapai Rp 200 juta,” jelas Gde Wiredana.

Atas kejadian tersebut, pihak BPBD Bangli dibantu warga setempat melakukan pembersihan pohon.

Besarnya pohon membuat proses pembersihan pohon dilakukan seharian. Petugas mengerahkan mesin potong dan alat lainnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/