33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:54 PM WIB

Pekerja Proyek Pasar Seni Sukawati Tewas Terjatuh dari Lantai 2

GIANYAR — Pembangunan Pasar Seni Sukawati di Banjar Dlod Tangluk, Desa/Kecamatan Sukawati makan korban. Seorang pekerja asal Jawa Tengah, Saripudin tewas.

Kasus ini sudah terjadi pada Jumat pekan lalu (8/1). Namun kasus ini sempat dirahasiakan dari publik. Baru tercium media setelah Jumat malam (15/1) kepolisian turun untuk reka ulang. 

Sabtu (16/1) pimpinan proyek pasar seni, Komarudin, angkat bicara kepada koran ini. Kejadian tersebut terjadi di Blok A Pasar Seni Sukawati pada Jumat lalu pukul 13.15. 

“Dia (korban, red) bekerja tidak sepengetahuan kami. Dia tidak sedang melakukan pengerjaan kontruksi,” ujar Komarudin, di Pasar Seni, kemarin. 

Saat kejadian, seluruh pekerja sedang istirahat. Di sela istirahat, korban dimintai tolong menghidupkan keran hydrant.

“Dia dimintai tolong sama sesama pekerja. Itu bukan tugas kerja. Diminta tolong hidupkan keran. Merasa orang MEP (Mekanik, Elektronik dan Pumbling, red), dia hidupkan. Pas balik jatuh,” ujarnya. 

Korban jatuh dari lantai II. Melihat situasi tersebut, korban langsung dibantu rekan-rekannya sesama pekerja. Korban kemudian dibopong menuju mobil pikap, kemudian dilarikan ke RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati. 

“Meninggalnya entah di perjalanan atau di rumah sakit. Karena begitu jatuh, langsung dibopong. Begitu turun di rumah sakit, sudah tidak ada nyawa,” jelasnya.

Terkait kejadian yang berlangsung sepekan lalu, kepolisian baru turun. “Kemarin malam (Jumat, Red)  baru ke sini reka ulang,” jelasnya. 

Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, jenazah langsung dikirim ke keluarganya pada 9 Januari. “Sudah dikuburkan,” terangnya.

Mengenai santunan, pihak pemborong sudah memberikan santunan. Bahkan, korban juga ditanggung oleh BPJS.

“Ini dari keluarga juga sudah mengirimkan pernyataan. Dari ibu kandung, kakak dan istrinya. Keluarga menerima iklas musibah ini,” ujarnya sembari membacakan surat pernyataan dari keluarga yang ditandatangani dan ditempeli materai.

Hanya saja, untuk kepastian surat pernyataan, pihak proyek perlu memperoleh salinan surat pernyataan asli yang dibuat pada Sabtu kemarin (16/1). 

Komarudin mengenang, jika korban sudah tiga bulan bekerja di proyek pembangunan pasar seni.

GIANYAR — Pembangunan Pasar Seni Sukawati di Banjar Dlod Tangluk, Desa/Kecamatan Sukawati makan korban. Seorang pekerja asal Jawa Tengah, Saripudin tewas.

Kasus ini sudah terjadi pada Jumat pekan lalu (8/1). Namun kasus ini sempat dirahasiakan dari publik. Baru tercium media setelah Jumat malam (15/1) kepolisian turun untuk reka ulang. 

Sabtu (16/1) pimpinan proyek pasar seni, Komarudin, angkat bicara kepada koran ini. Kejadian tersebut terjadi di Blok A Pasar Seni Sukawati pada Jumat lalu pukul 13.15. 

“Dia (korban, red) bekerja tidak sepengetahuan kami. Dia tidak sedang melakukan pengerjaan kontruksi,” ujar Komarudin, di Pasar Seni, kemarin. 

Saat kejadian, seluruh pekerja sedang istirahat. Di sela istirahat, korban dimintai tolong menghidupkan keran hydrant.

“Dia dimintai tolong sama sesama pekerja. Itu bukan tugas kerja. Diminta tolong hidupkan keran. Merasa orang MEP (Mekanik, Elektronik dan Pumbling, red), dia hidupkan. Pas balik jatuh,” ujarnya. 

Korban jatuh dari lantai II. Melihat situasi tersebut, korban langsung dibantu rekan-rekannya sesama pekerja. Korban kemudian dibopong menuju mobil pikap, kemudian dilarikan ke RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati. 

“Meninggalnya entah di perjalanan atau di rumah sakit. Karena begitu jatuh, langsung dibopong. Begitu turun di rumah sakit, sudah tidak ada nyawa,” jelasnya.

Terkait kejadian yang berlangsung sepekan lalu, kepolisian baru turun. “Kemarin malam (Jumat, Red)  baru ke sini reka ulang,” jelasnya. 

Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, jenazah langsung dikirim ke keluarganya pada 9 Januari. “Sudah dikuburkan,” terangnya.

Mengenai santunan, pihak pemborong sudah memberikan santunan. Bahkan, korban juga ditanggung oleh BPJS.

“Ini dari keluarga juga sudah mengirimkan pernyataan. Dari ibu kandung, kakak dan istrinya. Keluarga menerima iklas musibah ini,” ujarnya sembari membacakan surat pernyataan dari keluarga yang ditandatangani dan ditempeli materai.

Hanya saja, untuk kepastian surat pernyataan, pihak proyek perlu memperoleh salinan surat pernyataan asli yang dibuat pada Sabtu kemarin (16/1). 

Komarudin mengenang, jika korban sudah tiga bulan bekerja di proyek pembangunan pasar seni.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/