AMLAPURA – Gunung Agung kembali mengalami erupsi sekitar pukul 15.03 wita kemarin. Ketinggian letusan mencapai 500 meter dan condong ke arah barat.
Akibatnya seputaran Desa Besakih seperti Dusun Temukus dan Desa Pempatan Rendang terpapar hujan abu.
Yang menarik, di sekitar Pura Penataran Agung Besakih justru bersih dari paparan hujan abu. Suasana di Pura Agung Besakih juga tampak adem.
Pemedek bahkan melakukan persembahyangan dengan khusuk. Bendesa adat Besakih Jero Mangku Widiarta mengakui kalau pemedek kemarin cukup ramai karena hari libur.
Erupsi yang terjadi juga tidak banyak berpengaruh kepada aktifitas persembahyangan di Pura Besakih.
“Tidak terlalu terpengaruh, pemedek tetap melakukan persembahyangan dengan khusyuk,” ujar Jero Mangku Widiarta saat ditemui di Pura Agung Besakih kemarin sore.
Pemedek kemarin sore cukup ramai, namun tidak sampai membludak. “Pagi tadi lebih ramai menjelang sore mulai sedikit lenggang,” bebernya.
Gunung Agung sendiri hampir seharian tertutup kabut dari arah selatan. sehingga pemedek juga tidak tahu kalau terjadi erupsi.
Saat terjadi letusan tidak ada getaran atau gempa yang terasa dari Besakih. “Kalau getaran tidak ada, saya dapat informasi letusan justru dari medsos,” ujar Putu Yasa asal Padang Kerta, Karangasem.
Pura Penataran Besakih sendiri berada di radius 7 km. Sementara rekomendasi PVMBG adalah 4 Km. Sehingga kondisi Pura Pasar Agung sendiri dalam kondisi aman.
Selama erupsi, Pesebaya Gunung Agung sendiri memantau terus kondisi Gunung Agung dan juga pemedek di Pura Besakih.
Sekretaris Pesebaya Agung I Wayan Suara Arsana mengatakan, jika diperlukan tim relawan Pesebaya siap meluncur ke Besakih untuk membagikan masker kalau kondisi hujan abu cukup intens.
Namun, karena hujan abu hanya terjadi di bagian atas yakni Temukus, pihaknya hanya mengimbau warga agar tetap tenang dan waspada.
Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Dusun Temukus dengan radius 5 km dari puncak. Hujan abu berlangsung dengan intensitas sedang.