NEGARA – Arus deras dan gelombang yang terjadi di perairan Selat Bali kembali mengganggu penyeberangan.
Dilaporkan Kapal motor penumpang (KMP) SMS Swakarya hanyut lalu kandas selama 7 jam lebih di dekat Pura Segara Gilimanuk.
Berbagai upaya dilakukan Nahkoda Helma Five Rio bersama ABK untuk lepas dari perairan dangkal, namun tidak berhasil.
Lamanya kapal kandas membuat penumpang dan sopir mengeluh. Namun karena tidak ada permintaan tim SAR gabungan tidak melakukan evakuasi.
Baru sekitar pukul 11.20 Wita ada permintaan evakuasi. Tim SAR dengan rubber boat kemudian melakukan evakuasi penumpang.
Lamanya evakuasi dikeluhkan para penumpang. “Saat kapal kandas kami tidak diberitahu pihak kapal. Saya awalnya tidur, namun sampai saya bangun setelah 4 jam kapal belum sandar.
Ternyata kapal kandas,” ujar Kadek Edo, seorang sopir dari Tabanan yang membawa air mineral dari Surabaya ke Tabanan.
Setelah lama kandas, mereka bukannya dievakuasi tapi malah disuruh tidur lagi. “Akhirnya kami minta dievakuasi.
Kemudian datang tim SAR dan kami dievakuasi. Anehnya pengakuan pihak kapal malah kami katanya tidak mau dievakuasi,” ungkapnya.
Kepala SAR Jembrana Komang Sidiarsa dikonfirmasi mengatakan semua penumpang bisa dievakuasi dengan selamat.
Sementara itu, Manager Usaha PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan,
KMP SMS Swakarya mengangkut dua unit truk besar, enam unit truk tronton, tiga sepeda motor, dan 19 penumpang, termasuk sopir, dan kernet serta 14 ABK.
Menurutnya, saat kejadian kapal kandas tersebut di perairan Selat Bali tengah terjadi arus surut yang berlangsung cukup lama.
Hal ini yang biasa terjadi saat Tilem atau Purnama. “Kapal dan kendaraan yang dimuat masih dilokasinya kandas menunggu air pasang,” ujarnya.