NEGARA – Pasien positif Covid-19 yang dirawat selama dua bulan lebih di RSU Negara, akhirnya dirujuk ke RS PTN Universitas Udayana, Senin (15/6) kemarin.
Pemindahan tersebut dilakukan agar pasien mendapat penanganan di rumah sakit dengan fasilitas dan penanganan lebih tinggi sehingga pasien bisa sembuh.
Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, pasien asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, itu dirawat sejak 4 April lalu.
Dihitung hingga Senin (15/6) kemarin, sang pasien menghuni RS Negara 2 bulan lebih. Sang pasien pun menjadi pasien Covid-19 yang paling lama mendapat perawatan.
RS Negara sendiri sudah melakukan pendekatan pada pasien dan menghubungi keluarga mengenai pemindahan pasien.
Akhirnya pasien dan keluarga berkenan dirujuk. “Pasien paling lama sudah dirujuk ke rumah sakit rujukan RS PTN Udayana,” ujarnya.
Dijelaskan, sejak menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara sudah menjalani sebanyak 21 kali uji swab.
Dari swab berulang kali tersebut, hasil swab sempat negatif sebanyak 5 kali tapi tidak secara beruntun. Bahkan swab ke-20 hasilnya sudah negatif Covid-19, namun pada swab ulang ke-21 kembali positif Covid-19.
Penyebab pasien tersebut tidak sembuh dan berulang kali negatif dan kembali positif, diduga karena faktor imun tubuh.
Faktor imun tubuh ini dipengaruhi emosi pasien. Bisa karena stres sehingga imun tubuh tidak cukup kuat melawan virus.
“Penyakit lain tidak ada, kondisi pasien sehat. Hanya saja terinfeksi virus atau orang tanpa gejala,” ungkapnya.
Pasalnya, melihat kesembuhan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara sangat tinggi. Hanya satu pasien saja yang lama dan hasil swabnya berubah-ubah.
“Dari segi ruang isolasi, keamanan dari segi penularan di ruang isolasi tidak ada indikasi. Karena protap kebersihan dan sterilisasi sudah dilakukan,” ungkapnya.
Karena ada pasien yang dirujuk ke RS PTN Udayana, kemarin pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di RSU Negara tinggal sebanyak 7 orang.
Selain pasien positif sebanyak lima orang pelaku perjalanan dengan hasil rapid test positif masih menjalani perawatan menunggu hasil swab.
