32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:30 PM WIB

Longsor Lagi, Warga Perum BCA Land Ketakutan Terjadi Longsor Susulan

TABANAN – Rasa was-was kembali menghantui warga Perumahan BCA Land, di Banjar Koripan Kaja, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Pasalnya, tebing setinggi tujuh meter lebih yang berada di belakang perumahan warga kembali longsor pada Senin sore pukul 18.00.

Bahkan, longsor susulan itu lebih besar dari longsor pertama yang terjadi pada Kamis (11/1) lalu. “Tiba-tiba terdengar suara keras, gebruukk! Ternyata longsor lagi di belakang,” tutur Edi, 22, salah seorang saksi mata kemarin.

Edi adalah tukang yang sedang memperbaiki rumah korban longsor dan banjir sebelumnya. Mendengar suara longsor keras, Edi dan kawan-kawannya serta warga setempat semburat ketakutan.

Didera rasa takut, mereka memberanikan diri keluar rumah melihat tebing yang longsor. Pantauan di lapangan, longsoran tebing berupa bongkahan tanah besar warna cokelat.

Bongkahan-bongkahan tanah itu menutup aliran sungai. Sungai pun kembali meluap membanjiri rumah warga. “Air naik masuk dalam rumah lagi sampai ke jalan,” imbuh pria asal Banyuwangi itu.

Ironisnya, setelah longsor susulan terjadi hingga kemarin belum ada petugas dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan yang datang ke lokasi.

Material longsor pun belum terangkat dari sungai. Celakanya lagi, longsor susulan masih sangat berpeluang terjadi.

Ini karena sebagian dinding tebing sudah terlihat retak. “Lihat itu, tanahnya yang atas sudah retak-retak. Kalau hujan lebat lagi bisa longsor lagi itu,” papar Edi.

TABANAN – Rasa was-was kembali menghantui warga Perumahan BCA Land, di Banjar Koripan Kaja, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Pasalnya, tebing setinggi tujuh meter lebih yang berada di belakang perumahan warga kembali longsor pada Senin sore pukul 18.00.

Bahkan, longsor susulan itu lebih besar dari longsor pertama yang terjadi pada Kamis (11/1) lalu. “Tiba-tiba terdengar suara keras, gebruukk! Ternyata longsor lagi di belakang,” tutur Edi, 22, salah seorang saksi mata kemarin.

Edi adalah tukang yang sedang memperbaiki rumah korban longsor dan banjir sebelumnya. Mendengar suara longsor keras, Edi dan kawan-kawannya serta warga setempat semburat ketakutan.

Didera rasa takut, mereka memberanikan diri keluar rumah melihat tebing yang longsor. Pantauan di lapangan, longsoran tebing berupa bongkahan tanah besar warna cokelat.

Bongkahan-bongkahan tanah itu menutup aliran sungai. Sungai pun kembali meluap membanjiri rumah warga. “Air naik masuk dalam rumah lagi sampai ke jalan,” imbuh pria asal Banyuwangi itu.

Ironisnya, setelah longsor susulan terjadi hingga kemarin belum ada petugas dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan yang datang ke lokasi.

Material longsor pun belum terangkat dari sungai. Celakanya lagi, longsor susulan masih sangat berpeluang terjadi.

Ini karena sebagian dinding tebing sudah terlihat retak. “Lihat itu, tanahnya yang atas sudah retak-retak. Kalau hujan lebat lagi bisa longsor lagi itu,” papar Edi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/