SINGARAJA – Kepolisian Singaraja, tampaknya, bakal menghentikan kasus kematian seorang ibu-ibu muda bernama Ni Made Suriani, 38,
warga Kelurahan Banjar Tegal yang ditemukan tewas di rumah selingkuhannya di Jalan Srikandi Gang Kepundung, Desa Baktiseraga, Singaraja.
Alasan yang pasti, hingga kemarin (16/2) kepolisian belum menerima laporan terkait perbuatan asusila maupun perselingkuhan yang diduga terjadi antara korban dengan pasangan selingkuhannya.
Di lain sisi, I Made Supanda, 66, teman pria almarhumah sejauh ini baru sebatas ditetapkan sebagai saksi oleh kepolisian.
“Keluarga tidak ada melapor. Kami masih melihat fakta di lapangan dan keterangan saksi-saksi dalam peristiwa tersebut,” ujar Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan kemarin.
Kepolisian sendiri menduga almarhumah meninggal dunia karena serangan jantung. Hal itu diperkuat dengan keterangan saksi-saksi dari tim medis, yang melakukan pemeriksaan luar pada jenazah korban.
Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban Suriani.
Hal itu juga sesuai dengan keluarga yang menyebut korban memiliki riwayat hipertensi. Diduga Suriani terkena serangan jantung 20 menit setelah melakukan hubungan badan dengan Made Supanda, warga Kelurahan Banjar Tegal.
“Kami meminta pihak forensik RSUD Buleleng untuk melakukan visum luar, namun hasilnya belum kami terima. Kalau otopsi tidak dilakukan,
karena tidak mendapatkan persetujuan dari keluarga, mengingat dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” kata Kompol Darma.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok wanita bernama Made Suriani ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah rumah yang terletak di Jalan Srikandi
Gang Kepunduk, Desa Baktiseraga. Diduga korban dan saksi sempat melakukan hubungan suami istri, sebelum meninggal dunia.