28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:44 AM WIB

Miris, Karangasem Krisis Ratusan Guru SD dan SMP

AMLAPURA- Kekurangan tenaga pengajar masih saja terjadi. Teranyar di kabupaten Karangasem. Mirirsnya, kekurangan guru mencapai 705 orang.

 

Krisis guru ini patut menjadi perhatian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.  

 

Informasi yang dihimpun, krisis guru tersebut terjadi di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencapai 705 tenaga pengajar. 

 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna mengungkapkan, kekurangan tenaga pengajar di Karangasem diakuinya sudah terjadi sejak lama. Kebutuhan paling banyak ada pada jenjang SMP. Sebanyak 413 guru. Sedangkan untuk SD, Karangasem masih kekurangan 292 orang guru.

 

“Untuk SD paling banyak kami kekurangan guru kelas, sementara di SMP guru TIK yang kurang,” ujarnya Rabu (16/2).

 

Sutrisna mencontohkan, untuk tingkat SD selain kekurangan guru kelas sebanyak 213 orang dari kebutuhan 2.256 guru. Pihaknya juga kekurangan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebanyak 79 orang dari kebutuhan 372 orang.

 

Selain itu untuk guru agama Hindu di SD kekurangan sebanyak 16 dari kebutuhan 372 orang. “Total guru SD yang berstatus PNS sebanyak 2.174 orang, kontrak 410 orang dan pengabdi 151 orang,” tuturnya.

 

Untuk guru SMP masih membutuhkan 413 orang. Kekurangan guru tersebut hampir terjadi di seluruh mata pelajaran (Mapel). Seperti guru Agama, Pendidikan Kewarganegaraan hingga guru Bahasa Indonesia. Untuk tingkat SMP, paling banyak kekurangan guru di bidang studi BK dan TIK. Kebutuhan BK dan TIK masing-masing sebanyak 136 guru. Yang baru terpenuhi, untuk BK 22 orang guru PNS, 4 guru kontrak dan 17 guru pengabdi sehingga kekurangan sebanyak 107 orang.

 

Sedangkan guru TIK pihaknya memiliki 3 orang guru PNS, 1 orang kontrak dan pengabdi nihil sehingga kekuranganya masih cukup banyak yakni 132 orang. “Memang kemarin ada rekrutmen P3K, tetapi mereka sebagian besar sudah berstatus guru kontrak dan pengabdi, untuk kekurangan guru ini kami sudah sampaikan kepada bupati, nanti biar dicarikan solusi bersama-sama,” tandasnya.

AMLAPURA- Kekurangan tenaga pengajar masih saja terjadi. Teranyar di kabupaten Karangasem. Mirirsnya, kekurangan guru mencapai 705 orang.

 

Krisis guru ini patut menjadi perhatian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.  

 

Informasi yang dihimpun, krisis guru tersebut terjadi di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencapai 705 tenaga pengajar. 

 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna mengungkapkan, kekurangan tenaga pengajar di Karangasem diakuinya sudah terjadi sejak lama. Kebutuhan paling banyak ada pada jenjang SMP. Sebanyak 413 guru. Sedangkan untuk SD, Karangasem masih kekurangan 292 orang guru.

 

“Untuk SD paling banyak kami kekurangan guru kelas, sementara di SMP guru TIK yang kurang,” ujarnya Rabu (16/2).

 

Sutrisna mencontohkan, untuk tingkat SD selain kekurangan guru kelas sebanyak 213 orang dari kebutuhan 2.256 guru. Pihaknya juga kekurangan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebanyak 79 orang dari kebutuhan 372 orang.

 

Selain itu untuk guru agama Hindu di SD kekurangan sebanyak 16 dari kebutuhan 372 orang. “Total guru SD yang berstatus PNS sebanyak 2.174 orang, kontrak 410 orang dan pengabdi 151 orang,” tuturnya.

 

Untuk guru SMP masih membutuhkan 413 orang. Kekurangan guru tersebut hampir terjadi di seluruh mata pelajaran (Mapel). Seperti guru Agama, Pendidikan Kewarganegaraan hingga guru Bahasa Indonesia. Untuk tingkat SMP, paling banyak kekurangan guru di bidang studi BK dan TIK. Kebutuhan BK dan TIK masing-masing sebanyak 136 guru. Yang baru terpenuhi, untuk BK 22 orang guru PNS, 4 guru kontrak dan 17 guru pengabdi sehingga kekurangan sebanyak 107 orang.

 

Sedangkan guru TIK pihaknya memiliki 3 orang guru PNS, 1 orang kontrak dan pengabdi nihil sehingga kekuranganya masih cukup banyak yakni 132 orang. “Memang kemarin ada rekrutmen P3K, tetapi mereka sebagian besar sudah berstatus guru kontrak dan pengabdi, untuk kekurangan guru ini kami sudah sampaikan kepada bupati, nanti biar dicarikan solusi bersama-sama,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/