27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:53 AM WIB

Rabies Menggila, Distan Buleleleng Siapkan 21.000 Vaksin

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan sedikitnya 21.000 ampul vaksin rabies, untuk melakukan vaksinasi massal hewan penyebar rabies (HPR) yang ada di Buleleng.

Untuk tahap awal proses vaksinasi akan dilakukan di sembilan desa yang tahun ini masuk dalam zona merah rabies.

Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, pemerintah melakukan vaksinasi massal sejak Jumat (15/3) lalu.

Vaksinasi massal dipusatkan di Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Selanjutnya proses vaksinasi akan menyasar desa-desa lain yang juga terdampak kasus rabies.

Menurut Sumiarta tahun ini pemerintah memperkirakan ada 107ribu ekor hewan penyebar rabies (HPR) yang ada di Buleleng.

Hewan-hewan itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Buleleng. Untuk tahap awal Pemkab Buleleng menyiapkan 21ribu ampul vaksin rabies.

“Ini yang disediakan oleh kabupaten. Belum termasuk vaksin yang disediakan oleh provinsi. Target kami 70 persen dari perkiraan populasi hewan penyebar rabies, bisa kami vaksin,” ujarnya.

Sumiarta menegaskan Dinas Pertanian Buleleng telah menyiapkan tim vaksinasi di masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) maupun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Ia pun menghimbau agar masyarakat mengandangkan atau mengikat anjingnya, sehingga pemerintah lebih mudah melakukan upaya vaksinasi.

“Upaya vaksinasi keliling kami targetkan tuntas bulan April. Setelah itu masih tetap ada vaksinasi, tapi kami lakukan di Puskeswan atau BPP saja. Saat itu tentu masyarakat yang harus pro aktif datang memvaksin hewan mereka,” imbuhnya.

Asal tahu saja, pada tahun 2019 ini ada enam desa di Buleleng yang masuk dalam zona merah rabies. Desa-desa itu masuk dalam zona merah, karena ditemukan kasus positif rabies pada hewan.

Adapun desa-desa yang masuk zona rabies yakni Desa Unggahan, Desa Kalianget, dan Desa Munduk Bestala di Kecamatan Seririt. Serta Desa Cempaga, Desa Banyuseri, dan Desa Banjar di Kecamatan Banjar.

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan sedikitnya 21.000 ampul vaksin rabies, untuk melakukan vaksinasi massal hewan penyebar rabies (HPR) yang ada di Buleleng.

Untuk tahap awal proses vaksinasi akan dilakukan di sembilan desa yang tahun ini masuk dalam zona merah rabies.

Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, pemerintah melakukan vaksinasi massal sejak Jumat (15/3) lalu.

Vaksinasi massal dipusatkan di Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Selanjutnya proses vaksinasi akan menyasar desa-desa lain yang juga terdampak kasus rabies.

Menurut Sumiarta tahun ini pemerintah memperkirakan ada 107ribu ekor hewan penyebar rabies (HPR) yang ada di Buleleng.

Hewan-hewan itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Buleleng. Untuk tahap awal Pemkab Buleleng menyiapkan 21ribu ampul vaksin rabies.

“Ini yang disediakan oleh kabupaten. Belum termasuk vaksin yang disediakan oleh provinsi. Target kami 70 persen dari perkiraan populasi hewan penyebar rabies, bisa kami vaksin,” ujarnya.

Sumiarta menegaskan Dinas Pertanian Buleleng telah menyiapkan tim vaksinasi di masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) maupun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Ia pun menghimbau agar masyarakat mengandangkan atau mengikat anjingnya, sehingga pemerintah lebih mudah melakukan upaya vaksinasi.

“Upaya vaksinasi keliling kami targetkan tuntas bulan April. Setelah itu masih tetap ada vaksinasi, tapi kami lakukan di Puskeswan atau BPP saja. Saat itu tentu masyarakat yang harus pro aktif datang memvaksin hewan mereka,” imbuhnya.

Asal tahu saja, pada tahun 2019 ini ada enam desa di Buleleng yang masuk dalam zona merah rabies. Desa-desa itu masuk dalam zona merah, karena ditemukan kasus positif rabies pada hewan.

Adapun desa-desa yang masuk zona rabies yakni Desa Unggahan, Desa Kalianget, dan Desa Munduk Bestala di Kecamatan Seririt. Serta Desa Cempaga, Desa Banyuseri, dan Desa Banjar di Kecamatan Banjar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/