DENPASAR –Pemerintah Provinsi Bali bersama Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI) beserta jajaran terkait akhirnya mengumumkan hasil rapat terkait nasib gelaran atau pawai ogoh-ogoh saat malam perayaan Nyepi 2020 mendatang.
Hasil rapat, pemerintah akhirnya mengijinkan masyarakat untuk tetap mengarak ogoh-ogoh pada malam perayaan tahun baru Caka 1942 asal tidak melewati wilayah.
“Untuk pengarakan ogoh-ogoh, tempat pelaksanaan hanya di wewidangan Banjar Adat setempat,” ujar Ketua PHDI Prof Dr Ir Gusti Ngurah Sudiana M.Si, Selasa (17/3).
Sedangkan untuk rangkaian Nyepi, imbuh pria yang juga Rektor IHDN Denpasar, ini masih tetap berjalan seperti biasanya. Seperti Melasti dengan menyesuaikan lokasi daerah masing-masing.
“Rangkaian Nyepi ini tidak mungkin dihentikan dan dilakukan di rumah, jadi mesti berjalan rangkaiannya,” sambung Gubenur Bali Wayan Koster.
Untuk itu, Koster berharap masyarakat dapat melaksanakan rangkaian Nyepi kali ini dengan tertib, disiplin dan bertanggung jawab.
Koster juga menginstruksikan kepada kepala Daerah untuk ikut mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan agar surat edaran ini dilakukan dengan baik.
“Yang bisa kita atur adalah tidak melibatkan banyak orang. Sehingga rangkaian Nyepi kali ini dapat berjalan tanpa kehilangan esensinya,” tutup Koster.