29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:41 AM WIB

Kaling dan Kadus se- Jembrana Bantah Melali, tapi Studi Tiru ke Jatim

NEGARA Rombongan kepala kewilayahan seluruh Jembrana yang melakukan perjalanan dinas keluar daerah akhirnya angkat bicara.

Perjalanan dinas tersebut sudah terlanjur diagendakan sebelum surat edaran dari Sekdaprov keluar. Rombongan tersebut untuk melakukan studi tiru ke sejumlah desa di Jawa Timur, bukan untuk jalan-jalan atau melali.

Ketua Paguyuban Kepala Lingkungan (kaling) I Ketut Parwata mengatakan, perjalanan dinas keluar daerah yang dilakukan

bersama paguyuban klian dinas se-Jembrana sudah jauh-jauh hari diagendakan sebelum merebaknya virus corona.

“Perjalanan dinas tersebut untuk studi tiru untuk menambah wawasan para kaling dan klian dinas terkait desa berbasis digital. Bukan untuk melali,” tegas Parwata, Senin (16/3).

Desa yang dituju untuk studi tiru adalah Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang dan Desa Kemiri Gede, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Setelah kunjungan tersebut mereka akan kembali ke Jembrana. Harapnya, pengalaman dan wawasan tersebut nantinya bisa diterapkan di desa.

“Kami di masyarakat biar tidak dikatakan melali,” ujarnya. Sekretaris Paguyuban Kaling, Mustahidin menambahkan,

surat edaran mengenai imbauan perjalanan dinas keluar daerah untuk mengantisipasi wabah corona baru diterima sesaat sebelum berangkat, Minggu (15/3) pagi.

Karena semua sudah terjadwal, perjalanan dinas tetap dilanjutkan karena tidak mungkin dibatalkan secara tiba-tiba.

Selama perjalanan menuju lokasi studi tiru, imbauan sudah disampaikan pada seluruh peserta yang jumlahnya 9 bus.

Terdiri dari kaling, klian dinas dan camat se-Jembrana sebagai pendamping. Setiap bus sudah disediakan antiseptik dan masker yang difasilitasi Wakil Bupati Jembrana

I Made Kembang Hartawan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana menyediakan antiseptik di setiap bus.

“Kami selalu diimbau pakai masker dan menggunakan antiseptik,” ujarnya. Selama perjalanan dinas, sudah mewaspadai dengan tidak datang pada daerah terdampak corona.

Rencananya hari ini (17/3) rombongan kaling sudah kembali ke Jembrana. “Kita menghindari daerah yang berbahaya. Kebetulan Jawa Timur masih aman,” terangnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali melarang perjalanan dinas luar daerah Bali tertanggal 13 Maret 2020.

Akan tetapi meski ada larangan tersebut seluruh kepala kewilayahan se –Jembrana masih tetap melaksanakan perjalanan ke Jawa Timur.

Mengenai perjalanan adanya perjalanan dinas kepala lingkungan dan kepala dusun atau klian banjar dinas ke wilayah Jawa Timur,

menurut Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah I Nengah Ledang, sudah direncanakan sebelum ada surat dari pemerintah provinsi Bali.

Sementara itu, rencana perjalanan dinas (perdin) anggota DPRD Jembrana akhirnya diputuskan ditunda.

Penundaan tersebut terkait mewabahnya virus corona dan menindaklanjuti edaran dari Gubernur Bali yang melarang perjalanan dinas keluar daerah.

Begitu juga dengan instansi pemerintah diimbau tidak melakukan perjalanan keluar daerah hingga 14 hari kedepan.

Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, sejumlah kegiatan keluar daerah yang sudah terjadwal dan belum berangkat sementara ditunda.

Termasuk kegiatan anggota dewan keluar daerah untuk konsultasi dan koordinasi sementara ditunda hingga bulan April mendatang.

Penundaan tersebut karena sudah ada surat edaran dari pemerintah provinsi sehingga harus diikuti oleh pemerintah kabupaten dan DPRD Jembrana.

“Kalau jadwalnya sudah dalam perjalanan, seperti rombongan kaling dan kadus tetap berjalan sesuai program,” tegasnya. 

NEGARA Rombongan kepala kewilayahan seluruh Jembrana yang melakukan perjalanan dinas keluar daerah akhirnya angkat bicara.

Perjalanan dinas tersebut sudah terlanjur diagendakan sebelum surat edaran dari Sekdaprov keluar. Rombongan tersebut untuk melakukan studi tiru ke sejumlah desa di Jawa Timur, bukan untuk jalan-jalan atau melali.

Ketua Paguyuban Kepala Lingkungan (kaling) I Ketut Parwata mengatakan, perjalanan dinas keluar daerah yang dilakukan

bersama paguyuban klian dinas se-Jembrana sudah jauh-jauh hari diagendakan sebelum merebaknya virus corona.

“Perjalanan dinas tersebut untuk studi tiru untuk menambah wawasan para kaling dan klian dinas terkait desa berbasis digital. Bukan untuk melali,” tegas Parwata, Senin (16/3).

Desa yang dituju untuk studi tiru adalah Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang dan Desa Kemiri Gede, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Setelah kunjungan tersebut mereka akan kembali ke Jembrana. Harapnya, pengalaman dan wawasan tersebut nantinya bisa diterapkan di desa.

“Kami di masyarakat biar tidak dikatakan melali,” ujarnya. Sekretaris Paguyuban Kaling, Mustahidin menambahkan,

surat edaran mengenai imbauan perjalanan dinas keluar daerah untuk mengantisipasi wabah corona baru diterima sesaat sebelum berangkat, Minggu (15/3) pagi.

Karena semua sudah terjadwal, perjalanan dinas tetap dilanjutkan karena tidak mungkin dibatalkan secara tiba-tiba.

Selama perjalanan menuju lokasi studi tiru, imbauan sudah disampaikan pada seluruh peserta yang jumlahnya 9 bus.

Terdiri dari kaling, klian dinas dan camat se-Jembrana sebagai pendamping. Setiap bus sudah disediakan antiseptik dan masker yang difasilitasi Wakil Bupati Jembrana

I Made Kembang Hartawan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana menyediakan antiseptik di setiap bus.

“Kami selalu diimbau pakai masker dan menggunakan antiseptik,” ujarnya. Selama perjalanan dinas, sudah mewaspadai dengan tidak datang pada daerah terdampak corona.

Rencananya hari ini (17/3) rombongan kaling sudah kembali ke Jembrana. “Kita menghindari daerah yang berbahaya. Kebetulan Jawa Timur masih aman,” terangnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali melarang perjalanan dinas luar daerah Bali tertanggal 13 Maret 2020.

Akan tetapi meski ada larangan tersebut seluruh kepala kewilayahan se –Jembrana masih tetap melaksanakan perjalanan ke Jawa Timur.

Mengenai perjalanan adanya perjalanan dinas kepala lingkungan dan kepala dusun atau klian banjar dinas ke wilayah Jawa Timur,

menurut Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah I Nengah Ledang, sudah direncanakan sebelum ada surat dari pemerintah provinsi Bali.

Sementara itu, rencana perjalanan dinas (perdin) anggota DPRD Jembrana akhirnya diputuskan ditunda.

Penundaan tersebut terkait mewabahnya virus corona dan menindaklanjuti edaran dari Gubernur Bali yang melarang perjalanan dinas keluar daerah.

Begitu juga dengan instansi pemerintah diimbau tidak melakukan perjalanan keluar daerah hingga 14 hari kedepan.

Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, sejumlah kegiatan keluar daerah yang sudah terjadwal dan belum berangkat sementara ditunda.

Termasuk kegiatan anggota dewan keluar daerah untuk konsultasi dan koordinasi sementara ditunda hingga bulan April mendatang.

Penundaan tersebut karena sudah ada surat edaran dari pemerintah provinsi sehingga harus diikuti oleh pemerintah kabupaten dan DPRD Jembrana.

“Kalau jadwalnya sudah dalam perjalanan, seperti rombongan kaling dan kadus tetap berjalan sesuai program,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/