30.7 C
Jakarta
14 Desember 2024, 16:54 PM WIB

Dampak Danau Buyan Meluap Kian Meluas, Petani Rugi Miliaran

PANCASARI – Meluapnya Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, berdampak serius bagi pertanian di desa setempat.

Dari hasil pendataan, para petani merugi hingga miliaran rupiah. Penyebabnya lahan mereka tak bisa dimanfaatkan lagi.

Setidaknya mereka harus menanti selama beberapa bulan kedepan, sebelum memanfaatkan kembali lahan pertanian mereka.

Hingga awal Mei ini, luapan air di Danau Buyan masih cukup tinggi. Air danau bukan hanya merendam lahan pertanian, namun juga rumah, hingga sekolah.

Petani yang memiliki lahan garapan di dekat danau, praktis tak bisa beraktifitas. Petani tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut.

Mereka hanya bisa gigit jari, karena biaya operasional sudah terlanjur keluar. “Kebanyakan petani di sini mengontrak lahan.

Sekarang sudah bayar kontrak. Jangankan mau panen, nanam saja sudah tidak bisa,” keluh salah seorang petani, Luh Arini.

Sementara itu, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi mengatakan, dari hasil pendataan lahan pertanian yang terendam luasnya mencapai 18 hektare.

Lahan itu terdiri dari 12 hektare lahan stroberi, tiga hektare lahan sayur mayur, dua hektare lahan tomat, 50 are lahan parika, dan 50 are lahan cabai.

Total kerugian dari 18 hektare lahan itu, diperkirakan mencapai Rp 1,7 miliar. Total ada 44 orang petani yang terdampak. Mereka berasal dari Banjar Dinas Dasong dan Banjar Dinas Buyan.

Menurut Subudi, pemerintah akan menganggarkan bantuan bibit pada para petani. “Sudah kami anggarkan pada APBD Induk 2018 ini.

Nilainya Rp 23,4 juta. Sementara hanya terbatas untuk bibit stroberi saja, karena ini komoditi unggulan. Kalau bibit lainnya, seperti sayur mayur, itu masih bisa diupayakan petani,” demikian Subudi. 

PANCASARI – Meluapnya Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, berdampak serius bagi pertanian di desa setempat.

Dari hasil pendataan, para petani merugi hingga miliaran rupiah. Penyebabnya lahan mereka tak bisa dimanfaatkan lagi.

Setidaknya mereka harus menanti selama beberapa bulan kedepan, sebelum memanfaatkan kembali lahan pertanian mereka.

Hingga awal Mei ini, luapan air di Danau Buyan masih cukup tinggi. Air danau bukan hanya merendam lahan pertanian, namun juga rumah, hingga sekolah.

Petani yang memiliki lahan garapan di dekat danau, praktis tak bisa beraktifitas. Petani tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut.

Mereka hanya bisa gigit jari, karena biaya operasional sudah terlanjur keluar. “Kebanyakan petani di sini mengontrak lahan.

Sekarang sudah bayar kontrak. Jangankan mau panen, nanam saja sudah tidak bisa,” keluh salah seorang petani, Luh Arini.

Sementara itu, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi mengatakan, dari hasil pendataan lahan pertanian yang terendam luasnya mencapai 18 hektare.

Lahan itu terdiri dari 12 hektare lahan stroberi, tiga hektare lahan sayur mayur, dua hektare lahan tomat, 50 are lahan parika, dan 50 are lahan cabai.

Total kerugian dari 18 hektare lahan itu, diperkirakan mencapai Rp 1,7 miliar. Total ada 44 orang petani yang terdampak. Mereka berasal dari Banjar Dinas Dasong dan Banjar Dinas Buyan.

Menurut Subudi, pemerintah akan menganggarkan bantuan bibit pada para petani. “Sudah kami anggarkan pada APBD Induk 2018 ini.

Nilainya Rp 23,4 juta. Sementara hanya terbatas untuk bibit stroberi saja, karena ini komoditi unggulan. Kalau bibit lainnya, seperti sayur mayur, itu masih bisa diupayakan petani,” demikian Subudi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/