GIANYAR – Abrasi di pantai Gianyar tambah parah. Hal itu tampak di sepanjang pantai Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh.
Abrasi pantai mengikis areal persawahan milik petani. Bahkan, areal pura juga terkikis. Anggota DPRD Gianyar berharap pemerintah segera membangun senderan penahan ombak.
Anggota DPRD Gianyar I Wayan Sudiartana menyatakan, terjangan ombak yang mengikis daratan Desa Pering telah berlangsung lama.
Mulai tampak kikisan sejak setahun terakhir. “Kemarin kami cek langsung ke sejumlah bibir pantai. Sekarang abrasi sudah semakin ganas,” keluh Sudiartana.
Ironisnya abrasi sudah sampai mengikis areal persawahan yang berada dipinggir pantai Desa Pering. Kondisi ini pun semakin memperburuk kehidupan petani yang memiliki lahan di pinggir pantai.
“Bisa dicek langsung. Areal pertanian di Desa Pering juga sudah terkikis abrasi,” jelasnya. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Diakui abarasi di Kabupaten Gianyar khususnya Desa Pering, sudah terjadi secara bertahap sejak puluhan tahun lalu.
Sampai kini, belum ada penanganan terhadap masalah itu. Bahkan, sudah cukup banyak lahan yang hilang tergerus abrasi.
Abrasi di pantai Pering juga sudah merusak Pura Segara Tasik yang ada di seputaran Pantai Segara Willis, di Desa Pering. “Ada juga Pura Segara Tasik. Itu tergerus sekitar 5 tahun lalu,” terangnya.
Namun areal bibir pantai tersebut sampai saat ini belum dibuatkan dinding penahan ombak. “Kalau pantai lain sudah dibuatkan dinding penahan ombak, kalau disini belum sama sekali,” ujarnya.
Kini pihaknya akan berkordinasi dengan balai yang membawahi pembangunan dinding penahan ombak di pinggir pantai.
Pihaknya berharap pemerintah bisa merespons kondisi ini. “Kami harapkan intansi terkait bisa membantu, karena abrasi sudah kian parah,” pungkasnya.