RadarBali.com – Sebanyak 111 unggas ayam tercatat mati mendadak di Desa Batukandik, Nusa Penida sejak Jumat (8/9) lalu hingga saat ini.
Namun berdasar hasil rapid tes yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, matinya ratusan ayam untuk sementara waktu ini bukan karena terinfeksi virus H5N1 atau flu burung.
“Ini dimungkinkan karena musim. Seperti demam berdarah, matinya ayam secara massal ini juga kerap terjadi di waktu-waktu tertentu,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung IB. Gede Juanida.
Meski bukan disebabkan oleh flu burung, tindakan pencegahan tetap dilakukan pihaknya dengan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap unggas ayam tersebut.
Baik di pasar-pasar maupun di rumah-rumah warga. “Di Nusa Penida itu tidak ada yang peternak ayam boiler. Ratusan ayam yang mati itu adalah ayam peliharaan warga yang setiap warga memelihara sekitar lima ekor sampai 10 ekor,” katanya.
Selain melakukan penyemprotan, sosialisasi juga gencar dilakukan terhadap warga. Sehingga warga bisa lebih waspada dalam menjaga kesehatannya.
“Kami sosialisasikan agar warga memperhatikan kebersihan ayam peliharaannya. Selain itu bagi warga yang ingin ayamnya mendapatkan penyemprotan disinfektan, kami juga siap untuk datang,” terangnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk kasus ayam mati secara massal ini baru terjadi di Desa Batukandik.
Meski begitu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara masif terhadap hewan unggas di Desa Suana dan Desa Batumulatan.