TABANAN – Aksi nekat bule Finlandia naik pelinggih Pura Luhur Batukaru membuat krama Hindu Bali marah. Beruntung, dua bule yang melakukan tindakan leteh itu menyerahkan diri.
Baik Tony Kristian, 37, maupun Jouni Kalevi, 60, menyampaikan maaf secara terbuka dan bersedia ngaturang guru piduka sekaligus membiayai upacara pembersihan itu.
Ketua Pengempon Sadkahayangan Jagat Bali Pura Luhur Batukaru I Gede Manu Ardana menyatakan, dengan kejadian ini pihaknya merasa kecolongan.
Karena lokasi pelinggih pura yang dinaiki berjarak sekitar 100 meter dari pura utama Luhur Batukaru. Kedepan pihaknya akan memasang pintu dengan trali besi setiap pelinggih pura yang ada di Pura Luhur Batukaru.
Kemudian pihaknya juga akan memasang papan pengumuman setia pintu masuk pura. “Papan pengumuman di pintu depan masuk Pura Luhur Batukaru sudah ada. Namun kami akan tambahkan papan pengumunan kembali,” ujar Manu Ardana.
Ardana menambahkan, kedua bule itu telah mengakui kesalahan dan sudah meminta maaf secara terbuka. Pihak pengempon Pura Batukaru menerima permintaan maaf dari WNA tersebut.
Selanjutnya pihaknya akan melakukan guru piduka Senin (17/9) hari ini. Biaya guru piduka mencapai Rp 15 juta. Seluruh pembiayaan guru piduka ditanggung oleh WNA tersebut.
“Kami tidak berikan sanksi adat, karena pelaku orang asing. Tetapi untuk proses hukum terhadap WNA tersebut tetap jalan dan di proses oleh pihak kepolisian,” tegasnya.