28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:06 AM WIB

Minta Maaf Terbuka, Turis Finlandia Itu Siap Ngaturang Guru Piduka

TABANAN – Mediasi antara dua warganegara (WNA) Finlandia, Tony Kristian, 37, dan Jouni Kalevi, 60, dengan pengempon Pura Luhur Batukaru di Mapolres Tabanan, berakhir lancer.

Selain meminta maaf, kedua bule itu siap bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan. Mediasi dipimpin Kapolres AKBP I Made Sinar Subawa di ruang Rupatama Polres Tabanan.

Hadir pengempon Pura Luhur Batukaru, plus dari PHDI Bali, PHDI Tabanan, dan KMHDI Bali. Pertemuan berlangsung kurang lebih dua jam.

Di depan pengempon, PHDI dan KMHDI, Tony mengaku tidak mengetahui jika tidak boleh menaiki pelinggih pura. Kemudian ia juga mengaku tidak sengaja menaiki pelinggih pura.

“Saya datang ke Pura Luhur Batukaru bersama teman saya Jouni Kalevi, Minggu (9/9) lalu. Saat masuk ke pura, saya diberi kamen oleh petugas. Kami datang berdua, tanpa didampingi guide,” ujar Tony.

Menurut Tony, dirinya siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dan meminta maaf kepada pihak Pengompon Pura Luhur Batukaru, masyarakat Hindu Tabanan, dan Bali umumnya.

“Saya pun bersedia mengikuti proses seromonial upacara pembersihan. Yakni menghanturkan guru piduka dan siap membiayai untuk prosesi upacara tersebut,” kata Tony kepada pihak pengompon Pura Luhur Batukaru.

TABANAN – Mediasi antara dua warganegara (WNA) Finlandia, Tony Kristian, 37, dan Jouni Kalevi, 60, dengan pengempon Pura Luhur Batukaru di Mapolres Tabanan, berakhir lancer.

Selain meminta maaf, kedua bule itu siap bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan. Mediasi dipimpin Kapolres AKBP I Made Sinar Subawa di ruang Rupatama Polres Tabanan.

Hadir pengempon Pura Luhur Batukaru, plus dari PHDI Bali, PHDI Tabanan, dan KMHDI Bali. Pertemuan berlangsung kurang lebih dua jam.

Di depan pengempon, PHDI dan KMHDI, Tony mengaku tidak mengetahui jika tidak boleh menaiki pelinggih pura. Kemudian ia juga mengaku tidak sengaja menaiki pelinggih pura.

“Saya datang ke Pura Luhur Batukaru bersama teman saya Jouni Kalevi, Minggu (9/9) lalu. Saat masuk ke pura, saya diberi kamen oleh petugas. Kami datang berdua, tanpa didampingi guide,” ujar Tony.

Menurut Tony, dirinya siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dan meminta maaf kepada pihak Pengompon Pura Luhur Batukaru, masyarakat Hindu Tabanan, dan Bali umumnya.

“Saya pun bersedia mengikuti proses seromonial upacara pembersihan. Yakni menghanturkan guru piduka dan siap membiayai untuk prosesi upacara tersebut,” kata Tony kepada pihak pengompon Pura Luhur Batukaru.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/