29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:06 AM WIB

Gempa Tejakula Bikin Panik Masyarakat, Genteng SMAN 2 Berjatuhan

RadarBali.com – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kecamatan Tejakula. Kondisi itu membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Warga sempat mengira getaran gempa itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Dampaknya banyak warga yang merasa gelisah.

Gempa terjadi pada pukul 06.20 pagi kemarin. Gempa dengan kekuatan 3.2 skala richter itu berpusat pada koordinat 8.12 Lintang Selatan-115.35 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa berada di darat yang berjarak 31 kilometer arah barat laut Karangasem.

Tepatnya di sekitar Desa Tejakula. Kekuatan getarannya cukup kuat, hingga membuat beberapa warga keluar rumah.

Salah seorang warga Desa Tejakula, Ngurah Angga menyebutkan kekuatan gempa cukup keras. “Rasanya seperti ada truk tronton lewat. Makanya banyak warga panik sampai keluar rumah,” katanya.

Meski gempa hanya terjadi sekali, hal itu sudah cukup membuat warga terkejut. Apalagi getarannya cukup keras.

Banyak warga yang ketakutan, karena menduga getaran itu dampak aktifitas vulkanik Gunung Agung. “Ada yang mengira berhubungan dengan Gunung Agung. Mudah-mudahan tidak ada hubungannya,” kata Angga.

Syukurnya tak sampai terjadi gempa susulan, sehingga warga bisa relatif tenang. Maklum saja warga Tejakula sempat trauma dengan musibah gempa.

Mengingat pada Mei lalu, gempa berkali-kali mengguncang Tejakula, sehingga merusak beberapa fasilitas umum.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur mengatakan, pasca gempa kemarin, dirinya hanya menerima satu laporan kerusakan.

“Ada laporan di SMAN 2 Tejakula, gentengnya jatuh karena gempa. Itu sebelum upacara bendera. Tidak ada siswa yang kena. Sisa-sisa gentengnya sudah dibersihkan sama tenaga kebersihan di sana,” kata Subur.

Subur menegaskan gempa yang terjadi di Tejakula, tidak berkaitan dengan aktifitas vulkanik di Gunung Agung.

Pihaknya sudah mengontak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Sejauh ini tidak ada hubungannya dengan aktifitas vulkanik di Gunung Agung. Pusat gempanya juga berbeda,” tandas Subur.

Asal tahu saja, ini bukan pertama kalinya warga di sekitar Desa Tejakula diguncang gempa. Pada 15 Mei 2017 lalu, gempa juga sempat mengguncang Tejakula.

Bahkan terjadi hingga sembilan kali. Dampaknya akses jalan menuju Banjar Dinas Antapura ambrol. Selain itu beberapa pelinggih surya juga rusak akibat digoyang gempa

RadarBali.com – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kecamatan Tejakula. Kondisi itu membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Warga sempat mengira getaran gempa itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Dampaknya banyak warga yang merasa gelisah.

Gempa terjadi pada pukul 06.20 pagi kemarin. Gempa dengan kekuatan 3.2 skala richter itu berpusat pada koordinat 8.12 Lintang Selatan-115.35 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa berada di darat yang berjarak 31 kilometer arah barat laut Karangasem.

Tepatnya di sekitar Desa Tejakula. Kekuatan getarannya cukup kuat, hingga membuat beberapa warga keluar rumah.

Salah seorang warga Desa Tejakula, Ngurah Angga menyebutkan kekuatan gempa cukup keras. “Rasanya seperti ada truk tronton lewat. Makanya banyak warga panik sampai keluar rumah,” katanya.

Meski gempa hanya terjadi sekali, hal itu sudah cukup membuat warga terkejut. Apalagi getarannya cukup keras.

Banyak warga yang ketakutan, karena menduga getaran itu dampak aktifitas vulkanik Gunung Agung. “Ada yang mengira berhubungan dengan Gunung Agung. Mudah-mudahan tidak ada hubungannya,” kata Angga.

Syukurnya tak sampai terjadi gempa susulan, sehingga warga bisa relatif tenang. Maklum saja warga Tejakula sempat trauma dengan musibah gempa.

Mengingat pada Mei lalu, gempa berkali-kali mengguncang Tejakula, sehingga merusak beberapa fasilitas umum.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur mengatakan, pasca gempa kemarin, dirinya hanya menerima satu laporan kerusakan.

“Ada laporan di SMAN 2 Tejakula, gentengnya jatuh karena gempa. Itu sebelum upacara bendera. Tidak ada siswa yang kena. Sisa-sisa gentengnya sudah dibersihkan sama tenaga kebersihan di sana,” kata Subur.

Subur menegaskan gempa yang terjadi di Tejakula, tidak berkaitan dengan aktifitas vulkanik di Gunung Agung.

Pihaknya sudah mengontak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Sejauh ini tidak ada hubungannya dengan aktifitas vulkanik di Gunung Agung. Pusat gempanya juga berbeda,” tandas Subur.

Asal tahu saja, ini bukan pertama kalinya warga di sekitar Desa Tejakula diguncang gempa. Pada 15 Mei 2017 lalu, gempa juga sempat mengguncang Tejakula.

Bahkan terjadi hingga sembilan kali. Dampaknya akses jalan menuju Banjar Dinas Antapura ambrol. Selain itu beberapa pelinggih surya juga rusak akibat digoyang gempa

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/