29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:03 AM WIB

Asap Tebal Menyembur dari Kawah, PVMBG: Itu Hanya Uap Air

RadarBali.com – Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini masih cukup tinggi.  Bahkan, belakangan ini setiap hari Gunung Agung mengeluarkan asap tebal warna putih dari kawahnya.

 Asap tersebut naik dengan ketinggian 500 meter diatas kawah. Warga di lereng Gunung Agung sempat bertanya tanya terkait asap tersebut.

Mereka khawatir aktivitas vulkanik gunung naik. Penjelasan ilmiah pun datang dari Kasubbid Mitigasi Gunung Agung Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana kemarin.

Devy mengatakan, asap putih yang membumbung tinggi tersebut merupakan uang air. Hal ini menunjukkan sumbatan di kawah mulai terbuka sekalipun baru sedikit.

 “Artinya ada panas di bagian puncak. Ditambah hujan yang sering turun, airnya akhirnya menguap,” ujar Devy Kamil Syahbana.

Yang jelas, asap putih tersebut menunjukan hembusan yang terjadi masih berupa uap air. Ini juga menunjukan kalau ada rekahan di kawah Gunung Agung sehingga asap bisa keluar.

“Untuk aktifitas Gunung Agung masih ada dan relative stabil,” bebernya. Sementara kontribusi fluida magmatic masih ada dari kedalaman gunung.

Ini bisa dilihat dari masih terjadinya gempa vulkanik dalam dan juga gempa vulkanik dangkal. Kalau gempa vulkanik dalam dan dangkal terus berkurang, secara otomatis distribusi fluida atau magma yang naik ke puncak gunung mulai berkurang.

Dalam kondisi normal, biasanya di Gunung Agung sangat jarang terjadi gempa. “Kalau normal setahun paling hanya tiga kali gempa,” ujarnya.

Tapi, sekarang ini sehari masih ada puluhan kali gempa vulkanik dalam dan dangkal. Ini juga menandakan kalau akfitas vulkanik masih ada.

Gempa tremor non harmonic juga masih kerap terekam. Ini manandakan ada aliran fluida magmatic yang naik ke permukaan.

Hanya saja naiknya magma ke permukaan jumlahnya belum signifikan. Saat ini episode krisis Gunung Agung memang belum sepenuhnya mereda.

Curah hujan yang tinggi belakangan ini di atas puncak kawah membuat asap semakin tebal dan tinggi. Hal ini diakui Devy sebagai hal yang wajar dalam kondisi aktifitas vulkanik yang masih aktif.

Menurut Devy, saat ini Gunung Agung masih dalam posisi mengembung sekitar 6 cm. Belum ada tanda-tanda bakal mengempis.

“Untuk magma masih ada di jalurnya dengan ketinggian 5 km di bawah kawah,” ujarnya. 

RadarBali.com – Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini masih cukup tinggi.  Bahkan, belakangan ini setiap hari Gunung Agung mengeluarkan asap tebal warna putih dari kawahnya.

 Asap tersebut naik dengan ketinggian 500 meter diatas kawah. Warga di lereng Gunung Agung sempat bertanya tanya terkait asap tersebut.

Mereka khawatir aktivitas vulkanik gunung naik. Penjelasan ilmiah pun datang dari Kasubbid Mitigasi Gunung Agung Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana kemarin.

Devy mengatakan, asap putih yang membumbung tinggi tersebut merupakan uang air. Hal ini menunjukkan sumbatan di kawah mulai terbuka sekalipun baru sedikit.

 “Artinya ada panas di bagian puncak. Ditambah hujan yang sering turun, airnya akhirnya menguap,” ujar Devy Kamil Syahbana.

Yang jelas, asap putih tersebut menunjukan hembusan yang terjadi masih berupa uap air. Ini juga menunjukan kalau ada rekahan di kawah Gunung Agung sehingga asap bisa keluar.

“Untuk aktifitas Gunung Agung masih ada dan relative stabil,” bebernya. Sementara kontribusi fluida magmatic masih ada dari kedalaman gunung.

Ini bisa dilihat dari masih terjadinya gempa vulkanik dalam dan juga gempa vulkanik dangkal. Kalau gempa vulkanik dalam dan dangkal terus berkurang, secara otomatis distribusi fluida atau magma yang naik ke puncak gunung mulai berkurang.

Dalam kondisi normal, biasanya di Gunung Agung sangat jarang terjadi gempa. “Kalau normal setahun paling hanya tiga kali gempa,” ujarnya.

Tapi, sekarang ini sehari masih ada puluhan kali gempa vulkanik dalam dan dangkal. Ini juga menandakan kalau akfitas vulkanik masih ada.

Gempa tremor non harmonic juga masih kerap terekam. Ini manandakan ada aliran fluida magmatic yang naik ke permukaan.

Hanya saja naiknya magma ke permukaan jumlahnya belum signifikan. Saat ini episode krisis Gunung Agung memang belum sepenuhnya mereda.

Curah hujan yang tinggi belakangan ini di atas puncak kawah membuat asap semakin tebal dan tinggi. Hal ini diakui Devy sebagai hal yang wajar dalam kondisi aktifitas vulkanik yang masih aktif.

Menurut Devy, saat ini Gunung Agung masih dalam posisi mengembung sekitar 6 cm. Belum ada tanda-tanda bakal mengempis.

“Untuk magma masih ada di jalurnya dengan ketinggian 5 km di bawah kawah,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/