26.7 C
Jakarta
10 Desember 2024, 4:03 AM WIB

7 Tahun “Cerai” Karena Politik, Sukrawan – PAS Mendadak Bertemu 4 Mata

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) dan politisi dari Partai Demokrat Dewa Nyoman Sukrawan, melakukan pertemuan empat mata.

Pertemuan itu berlangsung di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, siang kemarin (16/12). Ini pertama kalinya kedua tokoh politik itu melakukan pertemuan empat mata selama beberapa tahun terakhir.

Jawa Pos Radar Bali sempat melihat Sukrawan keluar dari Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, sekitar pukul 14.15 siang kemarin.

Ia mengaku baru saja bertemu dengan Bupati Agus Suradnyana. Pertemuan berlangsung di ruang kerja bupati selama sekitar 30 menit.

Kedua tokoh politik ini terbilang jarang bertemu empat mata. Sukrawan sempat menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng.

Saat Pilkada Buleleng berlangsung pada 2012 lalu, ia dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra.

Selanjutnya pada 2013, Sukrawan maju sebagai calon Wakil Gubernur Bali mendampingi A.A.N. Puspayoga yang duduk sebagai Calon Gubernur Bali.

Ketika itu pasangan ini kandas saat berhadapan dengan pasangan Made Mangku Pastika dan I Ketut Sudikerta.

Kemudian pada Pilkada Buleleng 2017, Sukrawan turun gelanggang sebagai calon bupati. PDI Perjuangan menganggap Sukrawan saat itu mblalelo.

Sehingga dijatuhi sanksi pemecetan. Sukrawan kemudian maju sebagi calon bupati dari jalur independen, menantang Agus Suradnyana.

Dalam kontestasi itu, Sukrawan yang didampingi politisi Demokrat Gde Dharma Wijaya, gagal melenggang sebagai calon terpilih.

Pertemuan kedua tokoh politik ini cukup monumental. Keduanya sangat jarang bertatap muka. Kalau toh bertatap muka, hanya pada acara-acara seremonial.

Pertemuan empat mata pun hanya sempat terjadi pada 2013 lalu di DPRD Buleleng saat Sukrawan masih menjadi Ketua DPRD Buleleng, dan pertemuan kedua terjadi siang kemarin.

Saat ditemui, Sukrawan mengaku ia dan Agus Suradnyana tak membicarakan masalah politik. Mereka justru lebih banyak terkait penanganan covid-19.

“Sebagai masyarakat saya memberi dukungan pada pemerintah melakukan penanganan covid. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti ini, pasti ada potensi-potensi hal negative terjadi.

Saya berharap masyarakat bisa memaklumi situasi ini. Mari percayakan pemerintah melakukan penanganan covid dan pemulihan ekonomi,” kata Sukrawan.

Benarkah sama sekali tidak membicarakan masalah politik? Sukrawan kembali menegaskan hal tersebut.

“Hanya obrolan ringan saja. Kita sudah lama nggak ketemu. Sudah 7 tahun tidak ketemu berdua. Kalau tukar informasi, sering lewat WA.

Di jaman digital ini kan ketemu fisik juga penting, untuk jaga silaturahmi,” kata politisi asal Desa Bungkulan itu.

Disinggung soal kontestasi pada ajang Pilkada, Sukrawan mengaku belum memikirkan hal tersebut. Ia menyatakan sudah ada figur-figur lain yang muncul di Buleleng.

“Banyak figur yang mulai muncul. Itu proses demokrasi yang harus dijunjung tinggi. Saya sih senang lihat ada tokoh-tokoh yang muncul dan akan ikut ambil bagian. Kalau saya sih masih mikir-mikir ambil bagian (lagi),” imbuh Sukrawan.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang dikonfirmasi terpisah, mengaku sempat bertemu dengan Sukrawan.

Menurutnya, pertemuan sama sekali tidak menyinggung masalah politik. Agus menyebut dirinya bersama Sukrawan sudah melakukan rekonsiliasi selepas Pilkada Buleleng 2017 lalu.

“Kami sudah sepakat. Selesai pilkada harus membangun Buleleng bersama-sama,” kata Putu Agus Suradnyana.

Menurutnya, pertemuan siang kemarin lebih banyak bicara tentang penanganan pandemi di Buleleng. Termasuk pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian.

“Hanya seputar itu saja. Beliau datang memberikan dukungan penanggulangan pandemi yang dilakukan pemerintah.

Banyak memberikan masukan juga terkait pertanian. Ya, masukan-masukan konstruktif. Nggak ada ngomongin politik,” tukas Agus. 

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) dan politisi dari Partai Demokrat Dewa Nyoman Sukrawan, melakukan pertemuan empat mata.

Pertemuan itu berlangsung di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, siang kemarin (16/12). Ini pertama kalinya kedua tokoh politik itu melakukan pertemuan empat mata selama beberapa tahun terakhir.

Jawa Pos Radar Bali sempat melihat Sukrawan keluar dari Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, sekitar pukul 14.15 siang kemarin.

Ia mengaku baru saja bertemu dengan Bupati Agus Suradnyana. Pertemuan berlangsung di ruang kerja bupati selama sekitar 30 menit.

Kedua tokoh politik ini terbilang jarang bertemu empat mata. Sukrawan sempat menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng.

Saat Pilkada Buleleng berlangsung pada 2012 lalu, ia dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra.

Selanjutnya pada 2013, Sukrawan maju sebagai calon Wakil Gubernur Bali mendampingi A.A.N. Puspayoga yang duduk sebagai Calon Gubernur Bali.

Ketika itu pasangan ini kandas saat berhadapan dengan pasangan Made Mangku Pastika dan I Ketut Sudikerta.

Kemudian pada Pilkada Buleleng 2017, Sukrawan turun gelanggang sebagai calon bupati. PDI Perjuangan menganggap Sukrawan saat itu mblalelo.

Sehingga dijatuhi sanksi pemecetan. Sukrawan kemudian maju sebagi calon bupati dari jalur independen, menantang Agus Suradnyana.

Dalam kontestasi itu, Sukrawan yang didampingi politisi Demokrat Gde Dharma Wijaya, gagal melenggang sebagai calon terpilih.

Pertemuan kedua tokoh politik ini cukup monumental. Keduanya sangat jarang bertatap muka. Kalau toh bertatap muka, hanya pada acara-acara seremonial.

Pertemuan empat mata pun hanya sempat terjadi pada 2013 lalu di DPRD Buleleng saat Sukrawan masih menjadi Ketua DPRD Buleleng, dan pertemuan kedua terjadi siang kemarin.

Saat ditemui, Sukrawan mengaku ia dan Agus Suradnyana tak membicarakan masalah politik. Mereka justru lebih banyak terkait penanganan covid-19.

“Sebagai masyarakat saya memberi dukungan pada pemerintah melakukan penanganan covid. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti ini, pasti ada potensi-potensi hal negative terjadi.

Saya berharap masyarakat bisa memaklumi situasi ini. Mari percayakan pemerintah melakukan penanganan covid dan pemulihan ekonomi,” kata Sukrawan.

Benarkah sama sekali tidak membicarakan masalah politik? Sukrawan kembali menegaskan hal tersebut.

“Hanya obrolan ringan saja. Kita sudah lama nggak ketemu. Sudah 7 tahun tidak ketemu berdua. Kalau tukar informasi, sering lewat WA.

Di jaman digital ini kan ketemu fisik juga penting, untuk jaga silaturahmi,” kata politisi asal Desa Bungkulan itu.

Disinggung soal kontestasi pada ajang Pilkada, Sukrawan mengaku belum memikirkan hal tersebut. Ia menyatakan sudah ada figur-figur lain yang muncul di Buleleng.

“Banyak figur yang mulai muncul. Itu proses demokrasi yang harus dijunjung tinggi. Saya sih senang lihat ada tokoh-tokoh yang muncul dan akan ikut ambil bagian. Kalau saya sih masih mikir-mikir ambil bagian (lagi),” imbuh Sukrawan.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang dikonfirmasi terpisah, mengaku sempat bertemu dengan Sukrawan.

Menurutnya, pertemuan sama sekali tidak menyinggung masalah politik. Agus menyebut dirinya bersama Sukrawan sudah melakukan rekonsiliasi selepas Pilkada Buleleng 2017 lalu.

“Kami sudah sepakat. Selesai pilkada harus membangun Buleleng bersama-sama,” kata Putu Agus Suradnyana.

Menurutnya, pertemuan siang kemarin lebih banyak bicara tentang penanganan pandemi di Buleleng. Termasuk pemulihan ekonomi melalui sektor pertanian.

“Hanya seputar itu saja. Beliau datang memberikan dukungan penanggulangan pandemi yang dilakukan pemerintah.

Banyak memberikan masukan juga terkait pertanian. Ya, masukan-masukan konstruktif. Nggak ada ngomongin politik,” tukas Agus. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/