CELUKAN BAWANG – Kapal layar Rainbow Warrior milik Greenpeace, menurunkan jangkar di Perairan Celukan Bawang, Selasa (17/4) siang.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta, kapal tersebut sengaja singgah di Celukan Bawang untuk mendukung perlawanan warga terhadap rencana pembangunan PLTU tahap dua.
Kapal berbendera Belanda tersebut sampai di perairan Celukan Bawang sekitar pukul 14.00 siang. Awak kapal menurunkan jangkar, sekitar 500 meter dari bibir Pantai Berombong.
Setelah menggulung layar, awak kapal langsung membentangkan sebuah spanduk dengan tulisan “Bali Go Renewable”.
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Didit Haryo mengatakan, Greenpeace sangat mendukung gerakan masyarakat di Celukan bawang.
Kapal Rainbow Warrior pun sengaja lego jangkar di Celukan Bawang sebagai bentuk dukungan moral atas pergerakan warga.
Menurut Didit, sejak PLTU Celukan Bawang beroperasi tiga tahun lalu, masyarakat mulai merasakan dampaknya.
Pihaknya pun meminta agar Pemprov Bali segera beralih ke energi terbarukan, sesuai dengan kampanye Bali Clean and Green yang sempat digadang-gadang Pemprov Bali.
“Bali hanya membutuhkan satu persen wilayah Bali untuk mencukupi kebutuhan energi dengan tenaga surya. Itu artinya hanya setengah dari ukuran Kota Denpasar.
Indonesia harus segera beralih ke energi terbarukan, karena cadangan energi batu bara kita makin sedikit. Semakin tidak beralih, maka kemandirian energi kita akan semakin tergantung pada negara lain,” tegas Didit.
Setelah lego jangkar di Celukan Bawang, rencananya kapal Rainbow Warrior yang dinakhodai Henritte Maria itu akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Selanjutnya mereka akan melanjutkan kampanye di Thailand