29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:55 AM WIB

KLIR! Sampel Anjing Hasil Eliminasi Negatif Virus Rabies

NEGARA – Sampel anjing hasil eliminasi dari 25 anjing liar di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, dipastikan negatif rabies.

Hal tersebut setelah sampel empat ekor anjing dilakukan uji laboratorium Denpasar, sehingga dipastikan anjing lain yang telah dieliminasi juga negatif.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan – Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa.

Menurutnya, hasil uji laboratorium empat sampel anjing dari 25 ekor yang dieliminasi yang telah diterima negatif dari rabies.

“Biasanya, memang setiap pengujian sampel negatif, namun untuk memastikan lagi tetap kami uji lab,” jelasnya.

Meski dari hasil uji laboratorium negatif, pihaknya tetap akan melakukan vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) di wilayah Jembrana, terutama daerah belum maksimal dilakukan vaksinasi masal Maret – April lalu.

Namun, untuk eliminasi, dilakukan jika ada kasus gigitan rabies dan permintaan dari masyarakat. “Kami selektif melakukan eliminasi,” ujarnya.

Sebelumnya, setelah terjadi gigitan anjing rabies di Kelurahan Banjar Tengah, pihaknya sudah melakukan vaksinasi darurat dan eliminasi anjing liar sebanyak 25 ekor anjing liar dieliminasi dengan racun striknin.

Dari sejumlah anjing liar yang dieliminasi tersebut empat ekor dijadikan sampel untuk diuji laboratorium untuk mengetahui penularan rabies.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki anjing untuk diikat untuk mempermudah perawan dan pelayanan kesehatan.

Karena apabila anjing dilepasliarkan, akan mudah tertular penyakit khususnya rabies. 

NEGARA – Sampel anjing hasil eliminasi dari 25 anjing liar di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, dipastikan negatif rabies.

Hal tersebut setelah sampel empat ekor anjing dilakukan uji laboratorium Denpasar, sehingga dipastikan anjing lain yang telah dieliminasi juga negatif.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan – Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa.

Menurutnya, hasil uji laboratorium empat sampel anjing dari 25 ekor yang dieliminasi yang telah diterima negatif dari rabies.

“Biasanya, memang setiap pengujian sampel negatif, namun untuk memastikan lagi tetap kami uji lab,” jelasnya.

Meski dari hasil uji laboratorium negatif, pihaknya tetap akan melakukan vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) di wilayah Jembrana, terutama daerah belum maksimal dilakukan vaksinasi masal Maret – April lalu.

Namun, untuk eliminasi, dilakukan jika ada kasus gigitan rabies dan permintaan dari masyarakat. “Kami selektif melakukan eliminasi,” ujarnya.

Sebelumnya, setelah terjadi gigitan anjing rabies di Kelurahan Banjar Tengah, pihaknya sudah melakukan vaksinasi darurat dan eliminasi anjing liar sebanyak 25 ekor anjing liar dieliminasi dengan racun striknin.

Dari sejumlah anjing liar yang dieliminasi tersebut empat ekor dijadikan sampel untuk diuji laboratorium untuk mengetahui penularan rabies.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki anjing untuk diikat untuk mempermudah perawan dan pelayanan kesehatan.

Karena apabila anjing dilepasliarkan, akan mudah tertular penyakit khususnya rabies. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/