AMBENGAN – Sebuah truk dengan nomor polisi 8807 ON, terguling di Km 5-6 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tepatnya di wilayah Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada kemarin.
Sedianya truk itu akan mengirim sejumlah barang dagangan untuk minimarket yang ada di Desa Pemaron dan Desa Temukus.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 pagi. Mobil yang dikemudikan Abdul Wasik, 40, warga Jalan Kebo Iwa Denpasar itu, tiba-tiba kehilangan kendali saat menikung ke kiri.
Truk bahkan terguling karena pengemudi tak berhasil mengendalikan kendaraannya. Menurut salah seorang warga setempat, Kadek Juniasih, saat truk terguling ia mendengar suara dentuman keras.
“Waktu itu pas saya mau ngecuk kabel mesin cuci. Tahu-tahu ada suara meledak keras di depan rumah.
Saya kira listriknya kongslet, langsung saya lari keluar rumah. Ternyata truknya itu sudah terguling di depan rumah,” kata Juniasih.
Saat itu, kata Juniasih, sopir truk sempat terhimpit di dalam kokpit kendaraan. Namun tak lama kemudian, sopir berhasil keluar sendiri dari pintu sebelah kiri.
“Saya kira dia ada patah tulang atau apa. Ternyata tidak ada luka sama sekali. Langsung keluar sendiri dari dalam mobil dan langsung jalan sendiri,” ujar Juniasih.
Sementara itu. pengemudi truk, Abdul Wasik mengatakan, dirinya saat itu berangkat dari Denpasar jam 06.00 pagi.
Ia pun memilih berjalan perlahan dan sempat berhenti di sejumlah lokasi untuk memastikan truknya dalam kondisi prima. Terakhir ia sempat menepi di Jembatan Bangkian Sidem.
“Setelah berhenti di jembatan, saya langsung jalan lagi. Begitu jalan, pas belok ke kiri itu remnya sudah tidak berfungsi.
Ya sudah saya langsung banting setir ke kiri. Begitu jedug, truknya jatuh, ya langsung saya berusaha keluar,” kata Wasik.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari mengatakan, kecelakaan dipicu karena rem kendaraan tidak berfungsi.
“Rem kendaraan tiba-tiba tidak berfungsi. Sehingga pengemudi tidak bisa menguasai kendaraan dan menabrak trotoar. Akhirnya truk terguling,” kata Diah.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja truk dengan tonase besar kesulitan melintas karena bangkai truk menutup separo badan jalan.
Selain itu truk terguling pada jalur menikung, sehingga manuver kendaraan beras cukup sulit dilakukan.