RadarBali.com – Cepatnya aktivitas kegempaan Gunung Agung sepanjang hari Senin memaksa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status dari level II (Waspada) ke level III (Siaga), Senin (18/9) malam pukul 21.00.
Keputusan itu diambil setelah Pos Pemantau melakukan pengamatan sepanjang hari kemarin. Baik berdasar pengamatan visual maupun instrumental.
“Berdasar hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka terhitung mulai tanggal 18 September 2017 pukul 21.00 status Gunung Agung dinaikkan dari level II (Waspada) ke Level III (Siaga),” ujar Humas PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, melalui siaran pers yang diterima Jawa Pos Radar Bali, Senin malam.
Menurut Kasbani, berdasar pengamatan visual teramati asap kawah utama dengan ketinggian maksimum 50 meter dari atas puncak, bertekanan lemah dengan warna putih dan intensitas tipis dan terlihat percikan api pasca gempa pukul 19.02.
Intensitas gempa juga naik tajam. “Kejadian gempa terasa dengan magnitudo Md3.11 terekam pada pukul 19.02 dengan skala MMI II-III di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Randang,” bebernya.
Embusan solfatara juga mulai terlihat. “Dengan ini, kami berharap warga hati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya,” pungkasnya.