32 C
Jakarta
2 Mei 2024, 11:00 AM WIB

Terungkap! Jasad Wanita di Kebun Kopi Diduga Tewas Karena Darah Tinggi

TABANAN-Pascageger temuan jasad perempuan paruh baya di kebun kopi di Banjar Dinas Karya Sari, Desa Karya Sari, Pupuan, Tabanan, Sabtu (21/12) sekitar pukul 08.15, polisi yang menerima informasi dari warga langsung melakukan olah TKP.

 

Seperti dibenarkan Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra. Dikonfirmasi terkait temuan mayat yang belakangan diketahui bernama Ni Nengah Arniati, Mahendra langsung membenarkan.

 

Menurutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, diduga korban tewas di kebun kopi karena sakit.

 

Dugaan korban tewas karena sakit itu, dikuatkan dengan keterangan saksi yang juga suami korban, I Ketut Derika, 54.

 

Menurut Mahendra, sebelum ditemukan tewas oleh warga, korban diakui sempat berpamitan ke suaminya.

“Korban berangkat ke kebun sekitar pukul 07.30. Saat itu, korban sempat berpamitan ke suaminya. Dan dari keterangan suami, korban sempat minum paramex,”terang Mahendra.

 

Sekitar sejam berpamitan ke kebun kopi, saksi Derika mendengar jika istrinya ditemukan meninggal.

 

Mendengar kabar istrinya meninggal, saksi Derika dengan kondisi panic dan shock langsung menuju ke kebun kopi yang tak jauh dari rumahnya.

 

Selanjutnya, dibantu warga sekitar dan petugas, jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pupuan II untuk dilakukan pemeriksaan.

 

Menurut Mahendra, pihaknya membenarkan bahwa saat ditemukan ada sejumlah luka seperti hidung dan mulut keluar busa, luka dahi kiri dan payudara memar, luka lecet di bagian punggung dan pinggan, serta kotoran dari anus korban.

 

 

Hanya saja, dari sejumlah luka itu, Mahendra mengatakan bahwa luka itu bukan akibat luka kekerasan, melainkan luka bekas benturan akibat korban terjatuh.

 

“Guna memastikan penyebab kematian korban. Kami dari pihak kepolisian dan medis menyarankan pihak keluarga agar melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Namun keluarga korban menolak dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” terang Mahendra

 

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan bahwa dari keterangan suami korban, korban sejak dua tahun terakhir diketahui menderita penyakit hipertensi (darah tinggi).

“Ada riwayat hipertensi, malah dari keterangan suami korban, korban setiap hari juga mengkonsumsi obat paramex.

 

Untuk itu, dari keterangan suami korban, pihak kepolisian menduga kuat jika korban meninggal karena penyakit yang dideritanya.

“Kemungkinannya karena saat kambuh korban tidak segera tertolong, sehingga korban meninggal dunia,” pungkasnya.

 

TABANAN-Pascageger temuan jasad perempuan paruh baya di kebun kopi di Banjar Dinas Karya Sari, Desa Karya Sari, Pupuan, Tabanan, Sabtu (21/12) sekitar pukul 08.15, polisi yang menerima informasi dari warga langsung melakukan olah TKP.

 

Seperti dibenarkan Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra. Dikonfirmasi terkait temuan mayat yang belakangan diketahui bernama Ni Nengah Arniati, Mahendra langsung membenarkan.

 

Menurutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, diduga korban tewas di kebun kopi karena sakit.

 

Dugaan korban tewas karena sakit itu, dikuatkan dengan keterangan saksi yang juga suami korban, I Ketut Derika, 54.

 

Menurut Mahendra, sebelum ditemukan tewas oleh warga, korban diakui sempat berpamitan ke suaminya.

“Korban berangkat ke kebun sekitar pukul 07.30. Saat itu, korban sempat berpamitan ke suaminya. Dan dari keterangan suami, korban sempat minum paramex,”terang Mahendra.

 

Sekitar sejam berpamitan ke kebun kopi, saksi Derika mendengar jika istrinya ditemukan meninggal.

 

Mendengar kabar istrinya meninggal, saksi Derika dengan kondisi panic dan shock langsung menuju ke kebun kopi yang tak jauh dari rumahnya.

 

Selanjutnya, dibantu warga sekitar dan petugas, jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pupuan II untuk dilakukan pemeriksaan.

 

Menurut Mahendra, pihaknya membenarkan bahwa saat ditemukan ada sejumlah luka seperti hidung dan mulut keluar busa, luka dahi kiri dan payudara memar, luka lecet di bagian punggung dan pinggan, serta kotoran dari anus korban.

 

 

Hanya saja, dari sejumlah luka itu, Mahendra mengatakan bahwa luka itu bukan akibat luka kekerasan, melainkan luka bekas benturan akibat korban terjatuh.

 

“Guna memastikan penyebab kematian korban. Kami dari pihak kepolisian dan medis menyarankan pihak keluarga agar melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

Namun keluarga korban menolak dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” terang Mahendra

 

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan bahwa dari keterangan suami korban, korban sejak dua tahun terakhir diketahui menderita penyakit hipertensi (darah tinggi).

“Ada riwayat hipertensi, malah dari keterangan suami korban, korban setiap hari juga mengkonsumsi obat paramex.

 

Untuk itu, dari keterangan suami korban, pihak kepolisian menduga kuat jika korban meninggal karena penyakit yang dideritanya.

“Kemungkinannya karena saat kambuh korban tidak segera tertolong, sehingga korban meninggal dunia,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/