LOVINA – Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan pembangunan bandara Bali Utara tuntas pada 2023.
Keinginan itu dilontarkan Koster saat memberi sambutan pada acara Forum Konsultasi Publik Bandara di Hotel Banyualit Lovina, Selasa (18/12) siang.
Apabila penetapan lokasi terbit pada tahun 2019 mendatang, Koster yakin bandara sudah tuntas pada 2023. Terlebih sudah ada contoh pembangunan bandara dalam waktu relatif singkat seperti di Kulonprogo.
“Saya sudah hitung ini. Kalau penlok tahun depan, studi teknis setahun, artinya 2020 sudah mulai dibangun. Mungkin 2023 selesai. Kalau bisa sebelum periode pertama saya berakhir, sudah selesai,” ungkap Koster.
Menilik pembangunan bandara di Kulonprogo, pembebasan lahan memakan waktu selama dua tahun. Sementara konstruksi fisik memakan waktu setahun lebih.
Koster pun yakin proses pembebasan lahan untuk bandara di Buleleng relatif lebih mudah. Sebab lahan yang digunakan milik desa pakraman. Yakni Desa Pakraman Kubutambahan dan Desa Pakraman Sanih.
“Saya sedang tangani (pembebasan lahan) ini. Jangan diganggu saya ini, karena saya lurus,” imbuhnya.
Apabila desa pakraman menyerahkan lahan itu, Koster menyatakan desa pakraman akan merasakan dampak positif.
Salah satunya lewat program CSR. Koster pun berjanji mengawal penyaluran dana CSR secara berkala pada desa pakraman. Baik dalam hal adat, Seni, budaya, lingkungan, dan pendidikan.
Untuk itu ia meminta agar masyarakat di desa pakraman, maupun di Buleleng agar satu suara. “Jeg milunin sube keputusan Menteri Perhubungan,” tegasnya.