SINGARAJA – Terminal Banyuasri dipastikan tidak akan berfungsi hingga tahun 2020 mendatang. Terminal terpaksa tak difungsikan, sebagai dampak revitalisasi Pasar Banyuasri yang rencananya dilakukan tahun ini.
Akibatnya seluruh angkutan umum terpaksa beraktifitas di luar terminal. Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan mengatakan, terminal memang tak difungsikan sementara waktu.
Setidaknya hingga Pasar Banyuasri usai direvitalisasi. Sebab pedagang di dalam pasar akan menggunakan areal terminal untuk berjualan.
Rencananya pedagang kios, akan menggunakan areal parkir di lambung barat dan lambung timur. Sementara lambung selatan dekat pos jaga, akan digunakan pedagang pasar tumpah.
Sehingga praktis tidak ada ruang gerak bagi angkutan umum di dalam terminal. Menurut Gunawan aktifitas bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan dipindahkan ke Terminal Barang Singaraja.
Aktifitas bus AKAP diyakin tidak akan berpengaruh terhadap manuver kendaraan barang, maupun aktifitas bongkar muat.
“Aktifitas AKAP itu kan mulai sore jam 16.00 sampai malam maksimal jam 20.00. Itu juga hanya tiga sampai empat unit saja yang beroperasi tiap hari.
Jadi, kami yakin tidak akan mengganggu,” kata Gunawan saat ditemui di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng.
Sementara untuk angkutan kota dan angkutan desa, disebut akan menggunakan tepi jalan Ahmad Yani untuk aktifitas menaikkan dan menurunkan penumpang.
Sehingga angkutan umum mendapat hak istimewa “ngetem” secara legal dari Dishub Buleleng. Gunawan pun menolak memberikan izin angkutan kota menggunakan areal parkir uji kir di Dishub Buleleng.
Sebab areal parkir itu akan digunakan oleh kendaraan barang dan angkutan yang akan mlakukan uji kir.
“Karena ini sifatnya emergensi. Kami akan koordinasikan dengan kepolisian. Kalau diperbolehkan, kami akan beri (kesempatan) ngetem disana dengan pengawasan ketat dan arus lalin tidak macet di sana,” kata Gunawan.
Sekadar diketahui, revitalisasi Pasar Banyuasri rencananya akan dimulai pada bulan Mei tahun ini. Rencananya pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap.
Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 100 miliar tahun ini untuk pembangunan tahap pertama.
Sementara pembangunan tahap dua diperkirakan menelan dana Rp 81 miliar. Sehingga biaya pembangunan pasar mencapai Rp 181 miliar.