26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:15 AM WIB

Sudah 41 Tenaga Kesehatan di RS Tabanan Tertular Covid-19

TABANAN – Direktur RS Tabanan, I Nyoman Susila menyebutkan, total sejak pandemi Covid-19 mewabah hingga Senin (18/1), sudah ada sekitar 41 orang tenaga kesehatan di BRSU Tabanan yang sudah terkonfimasi positif Covid-19. 

Rata-rata, jelas dia, nakes BRSU Tabanan terpapar di luar rumah sakit. Sedangkan di rumah sakit meski memungkinkan terjadi penularan, namun pihaknya tetap mengedepankan SOP penanganan Covid-19 dengan ketat. Mulai dari APD dan protap kesehatan lainnya. 

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena berkaca dari nakes di BRSU yang terpapar Covid-19 sebagian besar di luar rumah sakit.

Masyarakat mengurangi kegiatan keluarga, membatasi kegiatan dalam upacara adat di desa dan keagamaan. Begitu pula dengan kegiatan rapat-rapat di dalam perkantoran secara tatap muka harus dikurangi. 

“Kami melihat selama rapat-rapat perkantoran dengan menyajikan makan dan minum juga sebagai sumber penularan Covid-19. Misalnya pada saat minum kopi secara tidak langsung melepas masker dan berkomunikasi dan itu dilakukan dalam satu meja rapat. Ini juga memicu penularan Covid-19,” bebernya.  

Susila menambahkan kendati adanya nakes BRSU Tabanan yang meninggal dunia manajemen rumah sakit belum ada rencana membatasi pelayanan. Namun lebih kepada pengetatan terhadap protokol kesehatan.

“Yang jelas kejadian ini akan kami evaluasi,” tegasnya.

TABANAN – Direktur RS Tabanan, I Nyoman Susila menyebutkan, total sejak pandemi Covid-19 mewabah hingga Senin (18/1), sudah ada sekitar 41 orang tenaga kesehatan di BRSU Tabanan yang sudah terkonfimasi positif Covid-19. 

Rata-rata, jelas dia, nakes BRSU Tabanan terpapar di luar rumah sakit. Sedangkan di rumah sakit meski memungkinkan terjadi penularan, namun pihaknya tetap mengedepankan SOP penanganan Covid-19 dengan ketat. Mulai dari APD dan protap kesehatan lainnya. 

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena berkaca dari nakes di BRSU yang terpapar Covid-19 sebagian besar di luar rumah sakit.

Masyarakat mengurangi kegiatan keluarga, membatasi kegiatan dalam upacara adat di desa dan keagamaan. Begitu pula dengan kegiatan rapat-rapat di dalam perkantoran secara tatap muka harus dikurangi. 

“Kami melihat selama rapat-rapat perkantoran dengan menyajikan makan dan minum juga sebagai sumber penularan Covid-19. Misalnya pada saat minum kopi secara tidak langsung melepas masker dan berkomunikasi dan itu dilakukan dalam satu meja rapat. Ini juga memicu penularan Covid-19,” bebernya.  

Susila menambahkan kendati adanya nakes BRSU Tabanan yang meninggal dunia manajemen rumah sakit belum ada rencana membatasi pelayanan. Namun lebih kepada pengetatan terhadap protokol kesehatan.

“Yang jelas kejadian ini akan kami evaluasi,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/