MANGUPURA – Cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang masih melanda wilayah Badung.
Kamis (18/3) dini hari sekitar pukul 01.00, tebing longsor yang menimpa empat bangunan pelinggih di Pura Pancoran Dalang, Desa Kekeran, Mengwi, Badung.
Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun kerugian yang ditanggung pengempon pura ditaksir ratusan juta rupiah.
Perbekel Kekeran I Nyoman Suarda menjelaskan, kerusakan sejumlah pelinggih di Pura Pancoran Dalang, Kekeran baru diketahui pagi harinya.
Total ada empat bangunan pelinggih yang mengalami kerusakan. Yakni, pelinggih pesimpangan Ratu Dalem Ped, bale pepelik, pelinggih meru dan bangunan bale gong.
“Perkiraan kejadiannya dini hari tadi sekitar jam 1 (kemarin). Tapi paginya baru diketahui oleh warga,” beber Suarda kemarin.
Pura ini sendiri diempon lebih warga Banjar Dangin Pangkung, Desa Kekeran dan sejumlah warga sekitar dengan jumlah mencapai 200 orang.
Pura Pancoran Dalang atau yang juga dikenal dengan Pura Pesiraman Kangin ini, secara geografis memang terletak di bawah tebing dan berbatasan langsung dengan Sungai Yeh Penet.
“Mungkin ini dampak hujan-hujan sebelumnya kemarin baru longsor,” tegasnya. Lebih lanjut, kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian ini diperkirakan mencapai dua ratusan juta rupiah.
Sebab, beberapa bangunan pelinggih rusak berat. “Kami sudah laporkan ke BPBD Badung. Kalau perkiraan kami kerugian mencapai dua ratusan juta.
Yang rusak itu, pelinggih pesimpangan Ratu Dalem Ped, Pelinggih Meru, Bale Pelik dan Balai Gong,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Bagus Nyoman Wiranata membenarkan, kejadian tersebut terjadi akibat cuaca extrim yang belakangan ini terjadi di wilayah Badung.
Pihaknya turun langsung ke lokasi kejadian sekitar pukul 08.30. “Kami menerima laporan dari Prajuru Banjar Dangin Pangkung. Kemudian tim BPBD langsung turun ke lokasi kejadian,” bebernya.
Begitu juga TRC BPBD Badung dari pos Abiansemal sejumlah 4 orang sudah melakukan assessment ke lokasi kejadian.
Bangunan yang mengalami kerusakan paling parah adalah pelinggih Ratu Gede Dalem Ped. “Pelinggih setinggi 15 meter yang berada di areal pura kerusakannya cukup parah,” pungkasnya.