26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 0:16 AM WIB

Penelpon Iseng Bikin Petugas Damkar Blingsatan, Kadis Marah Besar

SINGARAJA – Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Buleleng kembali jadi korban penelpon jahil, pagi kemarin (18/4).

Dua regu pemadam kebakaran menjadi korban ulah penelpon jahil itu. Peristiwa berawal saat Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng menerima informasi kebakaran via hotline 113.

Informasi itu diterima via panggilan telepon pada pukul 09.45. Dalam panggilan tersebut, petugas pemadam kebakaran mendapat informasi bahwa kebakaran terjadi di Jalan Diponogoro.

Tepatnya di kawasan yang masuk Kelurahan Kampung Bugis. Berdasar informasi itu, Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng langsung mengerahkan dua unit truk pemadam kebakaran.

Masing-masing dengan kapasitas 5.000 liter dan 3.000 liter. Pertimbangannya, informasi lokasi kebakaran berada dekat pasar, sehingga harus segera dipadamkan biar tak merembet.

Kendaraan pemadam kebakaran yang meraung-raung di dekat areal pasar pun mengundang perhatian para pedagang dan pengguna jalan.

Belasan personil kepolisian juga langsung mendatangi Jalan Diponegoro. Di antaranya Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari dan KBO Satuan Sabhara Polres Buleleng Iptu I Gede Sudiana.

Petugas pemadam kebakaran dan polisi pun dibuat kebingungan. Sebab di sepanjang Jalan Diponogoro tak ada kepulasan asap tanda kebakaran.

Sejumlah pedagang yang berniaga di areal tersebut pun menyebut tidak ada kebakaran. Alhasil pemadam pun menyimpulkan bahwa itu telepon palsu.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Gede Sugiartha Widiada mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. “Pasukan sudah di tempat kejadian, ternyata tidak ada kebakaran. Informasi palsu,” kata Sugiartha.

Terhadap peristiwa tersebut, Sugiartha mengaku berencana menempuh jalur hukum. Sebab ini bukan pertama kalinya Dinas Pemadam Kebakaran menjadi korban telepon iseng.

Sugiartha mengaku sudah menginstruksikan Kabid Penanggulangan Kebakaran dan Investigasi I Ketut Cantyana berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Telepon itu dari seorang wanita yang mengaku namanya Ibu Ariesta. Kami sudah koordinasi dengan petugas Telkom Singaraja. Mudah-mudahan nomor yang menelepon itu bisa dilacak,” tegasnya.

SINGARAJA – Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Buleleng kembali jadi korban penelpon jahil, pagi kemarin (18/4).

Dua regu pemadam kebakaran menjadi korban ulah penelpon jahil itu. Peristiwa berawal saat Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng menerima informasi kebakaran via hotline 113.

Informasi itu diterima via panggilan telepon pada pukul 09.45. Dalam panggilan tersebut, petugas pemadam kebakaran mendapat informasi bahwa kebakaran terjadi di Jalan Diponogoro.

Tepatnya di kawasan yang masuk Kelurahan Kampung Bugis. Berdasar informasi itu, Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng langsung mengerahkan dua unit truk pemadam kebakaran.

Masing-masing dengan kapasitas 5.000 liter dan 3.000 liter. Pertimbangannya, informasi lokasi kebakaran berada dekat pasar, sehingga harus segera dipadamkan biar tak merembet.

Kendaraan pemadam kebakaran yang meraung-raung di dekat areal pasar pun mengundang perhatian para pedagang dan pengguna jalan.

Belasan personil kepolisian juga langsung mendatangi Jalan Diponegoro. Di antaranya Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari dan KBO Satuan Sabhara Polres Buleleng Iptu I Gede Sudiana.

Petugas pemadam kebakaran dan polisi pun dibuat kebingungan. Sebab di sepanjang Jalan Diponogoro tak ada kepulasan asap tanda kebakaran.

Sejumlah pedagang yang berniaga di areal tersebut pun menyebut tidak ada kebakaran. Alhasil pemadam pun menyimpulkan bahwa itu telepon palsu.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Gede Sugiartha Widiada mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. “Pasukan sudah di tempat kejadian, ternyata tidak ada kebakaran. Informasi palsu,” kata Sugiartha.

Terhadap peristiwa tersebut, Sugiartha mengaku berencana menempuh jalur hukum. Sebab ini bukan pertama kalinya Dinas Pemadam Kebakaran menjadi korban telepon iseng.

Sugiartha mengaku sudah menginstruksikan Kabid Penanggulangan Kebakaran dan Investigasi I Ketut Cantyana berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Telepon itu dari seorang wanita yang mengaku namanya Ibu Ariesta. Kami sudah koordinasi dengan petugas Telkom Singaraja. Mudah-mudahan nomor yang menelepon itu bisa dilacak,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/